Internasional HAJI 2024

Banyak Debu, Menag Imbau Jamaah Pakai Masker saat Puncak Haji di Armuzna

Rab, 12 Juni 2024 | 22:02 WIB

Banyak Debu, Menag Imbau Jamaah Pakai Masker saat Puncak Haji di Armuzna

Menag RI Gus Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau persiapan tenda jamaah di Arafah, Selasa (11/6/2024). (Foto: MCH 2024/Sigid Kurniawan)

Makkah, NU Online

Puncak haji tinggal beberapa hari lagi. Berbagai persiapan berupa fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah dicek secara langsung oleh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa (11/6/2024).


Menag Yaqut mengimbau jamaah haji Indonesia agar selalu memakai masker selama berada di Armuzna saat mengikuti rangkaian puncak haji nanti.


“Yang penting (selalu pakai) masker ya, karena banyak debu di sini,” ujarnya.


Sementara dalam masa-masa menjelang puncak haji saat ini, Menag Yaqut pun meminta jamaah haji Indonesia agar memperbanyak istirahat sehingga bisa punya stamina yang prima ketika mengikuti puncak haji yang tinggal menghitung hari.


“Jaga kesehatan, jaga stamina, henat energi, masa 2-3 hari ke depan ini untuk memperkuat stamina, banyak istirahat saja, hemat energinya,” ujar Menag Yaqut.


Tak hanya itu, ia juga mengingatkan jamaah haji Indonesia agar selalu membawa semprotan air. Sebab udara di Armuzna sangat panas.


“(Semprotan air) untuk menjaga suhu tubuh, biar tidak terlalu panas sehingga menghindarkan dari stroke. Saya nanti minta panitia just in case menyediakan semprotan air, sukur-sukur kalau pihak Masyariq menyediakan,” ucap Menag.


Padat saat meninjau fasilitas layanan di Arafah dan Mina, Menag Yaqut menyoroti ketersediaan air dan akses toilet untuk disabilitas. Ia kemudian mengakui bahwa pihak Masyariq telah banyak melakukan perbaikan fasilitas, baik untuk toilet maupun tenda.


“Sudah banyak perbaikan yang dilakukan Masyariq, sekarang kita tinggal tawakal, berserah diri pada kebesaran Allah. Semoga layanan haji yang beberapa hari ke depan di Armuzna berjalan dengan baik dan lancar,” harapnya.


Perbaikan lainnya, ada sejumlah tenda dengan kapasitas 30 ribu yang atapnya menggunakan peredam panas.


“Inginnya sih saya ganti semua, tapi karena waktu yang mepet, baru untuk 30 ribu jemaah tendanya seperti ini,” jelas Menag.


Sementara untuk kasur, ukurannya sudah sesuai dengan kontrak yang disepakati.


"Saya kira sudah sesuai kontrak, ada perbaikan-perbaikan yang dilakukan Masyariq,” ujarnya.