Gus Baha Jelaskan Alasan Penghalalan Ghanimah oleh Rasulullah yang Sebelumnya Haram
NU Online · Kamis, 4 September 2025 | 13:00 WIB
Pasuruan, NU Online
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha menegaskan bahwa penghalalan ghanimah (harta rampasan perang) di era Rasulullah SAW merupakan terobosan besar dalam fiqih Islam.
Hal itu disampaikan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Senin lalu.
Menurut Gus Baha, sebelum masa Rasulullah SAW, ghanimah berstatus haram karena dianggap amwâlul kuffâr (harta milik orang kafir). Namun Rasulullah kemudian menghalalkannya dengan alasan kemaslahatan umat.
“Ghanimah dihalalkan merupakan sebuah ide fiqih besar yang berbeda dengan umat sebelumnya. Sebab kalau tetap diharamkan, justru akan membahayakan orang-orang shalih,” ungkap Gus Baha dikutip NU Online Jatim.
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA Rembang, Jawa Tengah, itu mencontohkan saat Indonesia dijajah Jepang, masih ada peralatan militer Belanda yang tertinggal. Barang-barang itu jelas termasuk amwâlul kuffâr.
“Kalau kita bilang itu milik Belanda lalu dikembalikan, bisa jadi senjata itu ditembakkan lagi ke kita. Padahal niatnya mengembalikan. Karena itu, penghalalan ghanimah di era Rasulullah adalah jawaban logis untuk menyelamatkan umat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa fiqih Islam selalu bisa diuji dengan logika. Keputusan-keputusan hukum yang lahir di masa Nabi bukan hanya hasil wahyu, tetapi juga disertai pertimbangan akal sehat dan realitas sosial.
“Ilmu ini bisa diuji, dan ujian itu yang memenangkan logika,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
5
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua