Warta

Buruh NU Rayakan Hari Buruh Sedunia dengan Tumpengan

Sel, 1 Mei 2007 | 05:49 WIB

Jakarta, NU Online
Tak seperti buruh lainnya, para pekerja dan buruh Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) lebih memilih menggelar tumpengan dalam merayakan Hari Buruh Sedunia atau lebih dikenal Mayday yang jatuh pada 1 Mei.

“Hari Buruh Sedunia tahun ini kita memang tidak turun jalan. DPP (Dewan Pimpinan Pusat) menginstruksikan kepada seluruh DPW dan DPC se-Indonesia untuk merayakan Mayday dengan tumpengan saja di pabrik, tempat kerja atau sekretariat DPC dan DPW Sarbumusi,” ujar Ketua Umum DPP Sarbumusi Junaidi Ali kepada NU Online, melalui sambungan telepon, Selasa (1/5)

<>

Junaidi menjelaskan, ketidakikutsertaan Sarbumusi dalam unjuk rasa para buruh dan pekerja di sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta bukan merupakan sikap menghormati Mayday. Menurutnya, Sarbumusi tetap berupaya memperjuangkan hak dan tuntutan kaum buruh dan pekerja.

Serikat buruh berbasis massa pekerja nahdliyin (sebutan untuk warga NU) itu, katanya, tetap memperjuangkan tuntutan kaum buruh seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya, tuntutan penetapan hari meninggalnya buruh Marsinah pada 9 Mei sebagai Hari Buruh Nasional yang sekaligus hari libur nasional, selain pula tuntutan peningkatan kesejahteraan.

Senada dengan Junaidi, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Sarbumusi mengatakan, pihaknya saat ini pihaknya sedang terlibat dalam rapat Tripartit Nasional bersama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan (Depnakertrans) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

“Bersama unsur Tripartit itu, Sarbumusi memperjuangkan peraturan pemerintah tentang pesangon yang berpihak pada buruh. Sarbumusi juga menuntut agar PT Jamsostek tidak menyetorkan devidennya kepada negara, tapi mengembalikannya pada buruh,” terang Alfany.

Sementara itu, di Jakarta, Selasa pukul 10.30 WIB, Ratusan buruh dari sejumlah komponen serikat pekerja, mulai memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia dan Patung Tani di Jakarta Pusat, dalam rangka memperingati hari buruh internasional. Sedangkan ratusan aparat keamanan bersiaga di sekitar Istana Merdeka menunggu kedatangan massa.

Dari pengamatan NU Online, mulai pukul 10.00 WIB sekitar 500 buruh dengan menggunakan 10 bus telah berkumpul di Patung Tani di Jalan Ridwan Rais, dengan membawa berbagai atribut dan juga spanduk yang menyerukan perbaikan kesejahteraan pekerja.

Selain menggunakan bus, ratusan buruh yang sebagian besar dari komponen Serikat Pekerja Nasional (SPN) juga menggunakan kendaraan roda dua dalam menjalankan aksi demonstrasi. Mereka berkumpul di depan gedung bekas kantor Badan Meteorologi dan Geofisika Kwitang.

Di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, ratusan buruh juga sudah berkumpul di depan Plaza Indonesia dan melakukan orasi. Mereka berasal tidak hanya dari Jakarta, namun juga dari Tangerang dan Bekasi.

Kondisi serupa hingga pukul 10.30 WIB juga terlihat di kawasan Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Belum tampak massa demonstran dan hanya terlihat sekitar 500 aparat keamanan dari kepolisian berjaga-jaga. (rif)