Warta Sarbumusi Peringati 13 Tahun Marsinah

Hari Marsinah, Hari Buruh Nasional

Sen, 8 Mei 2006 | 14:48 WIB

Jakarta, NU Online
Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) akan menggelar peringatan 13 tahun tragedi Marsinah, aktivis buruh yang tewas secara misterius. Peringatan akan digelar pada Selasa, 9 Mei besok, di halaman Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Acara yang akan diisi dengan pembacaan tahlil dan pemutaran film Marsinah itu bakal dihadiri Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, beberapa jajaran pengurus teras PBNU seperti KH Said Aqil Siradj serta Ketua Umum Sarbumusi Djunaidi Ali.

<>

Selain itu, sebagai bentuk penghormatan terhadap Marsinah, Sarbumusi mendesak pemerintah agar menjadikan tanggal 9 Mei sebagai hari buruh nasional. Tanggal tersebut adalah hari ditemukannya mayat Marsinah.

ā€œMarsinah harus dihormati, perjuangannya paripurna. Almarhumah memberikan nyawanya untuk nasib buruh Indonesia. Kita yang masih hidup berkewajiban mengabadikan sampai buruh mendekati titik sejahtera,ā€ kata Ketua Umum DPP Sarbumusi Djunaidi Ali, kepada NU Online di Kantor PBNU, Senin (8/5)

Masrsinah adalah karyawan PT Catur Putra Surya (PT CPS), Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang tewas secara misterius. Sebelumnya ia aktif menggerakkan massa buruh PT CPS pada tanggal 3 dan 4 mei 1993. Ia juga terlibat dalam rapat-rapat buruh yang digelar di sentra industri di daerah Tanggulangin Sidoarjo.

Setelah aksi pada tanggal 4 Mei, Marsinah dan 15 kawannya, ditunjuk sebagai perwakilan buruh untuk berunding dengan pihak perusahaan.

Marsinah juga sempat mendatangi aparat untuk menanyakan keberadaan puluhan buruh yang ditangkap Kodim Sidoarjo pada aksi sebelumnya.

Hingga tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif dalam kegiatan unjuk rasa. Namun mulai tanggal 6, 7, 8 Mei, keberadaan Marsinah tidak diketahui sampai akhirnya diketahui telah menjadi mayat pada tanggal 9 Mei 2002.

Kini, sudah 13 tahun peristiwa itu berlalu. Sarbumusi mengajukan hari ditemukannya mayat Marsinah sebagai hari buruh nasional.

ā€œKalau dunia internasional memiliki hari buruh se-dunia dari tragedi Haymarket, selayaknya tragedi Marsinah dijadikan hari buruh nasional. Kita hormati almarhumah, dan yang lebih penting, perjuangannya patut dihargai,ā€œ terang Djunaidi. (rif)