Internasional

Rupa-Rupa Pengalaman Mahasiswa Al-Azhar Kairo Mesir Ikuti Vaksinasi

Rab, 1 September 2021 | 04:30 WIB

Rupa-Rupa Pengalaman Mahasiswa Al-Azhar Kairo Mesir Ikuti Vaksinasi

Sejumlah mahasiswa Indonesia di Al-Azhar Kairo Mesir usai mengikuti vaksinasi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Proses vaksinasi Covid-19 kerap melahirkan cerita-cerita unik dan lucu dari sejumlah penerimanya lantaran takut jarum suntik. Salah satunya seperti yang terjadi di Kairo, Republik Arab Mesir, Senin (30/8/2021). Seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Failasuf Nasuha, yang takut disuntik vaksin karena fobia jarum suntik atau disebut juga trypanophobia.
 

“Excited pas pendaftaran sekaligus agak khawatir juga karena sudah lama gak ketemu jarum suntik,” kata mahasiswa yang kini aktif di kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mesir itu kepada NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (1/9).


Penyebab orang takut dengan jarum suntik yang paling umum adalah karena rasa sakit yang ditimbulkan ketika jarum masuk menembus kulit. Hal itu, dirasakan oleh kader Ansor Mesir, Haidar (anggota Ikamaru). Dia bercerita detik-detik ketika hendak divaksin, dirinya mengaku gugup dan detak jantungnya berdebar cukup cepat.


“Deg-degan pas mau disuntik, setelahnya kerasa pegel-pegel dan ngantuk,” ungkap Haidar.


Sampai saat ini, masih ada sebagian elemen masyarakat yang skeptis terhadap efikasi maupun efek samping vaksin Covid-19. Tak terkecuali mahasiswa Al Azhar. Yusril Firdaus mengakui hal itu.


Baca juga: Kemenkes Mesir Gencarkan Vaksinasi bagi Mahasiswa Al-Azhar


Awalnya, Yusril skeptis tentang vaksin. Namun, ia mulai berubah pikiran setelah mengetahui rektorat Universitas Al-Azhar mengeluarkan kebijakan wajib vaksin pada setiap mahasiswanya.


“Awalnya agak skeptis soal vaksin. Tapi, begitu ada imbauan dari Al Azhar, saya yakin untuk mengambil vaksin,” tutur Pengurus Tanfidziyah Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir itu.


Menurut laporan Plt. Ketua PC GP Ansor Mesir, Hilmi Sirojul Fuadi, kegiatan sentra vaksinasi itu merupakan program Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Republik Arab Mesir atau The Ministry of Health and Population (MoHP) bagi mahasiswa Universitas Al-Azhar dalam rangka menindaklanjuti program pada Januari 2021 lalu.


Akan tetapi, lanjut dia, pendaftaran untuk mahasiswa dan Warga Negara Asing (WNA) baru terdengar oleh para mahasiswa Indonesia sejak Mei 2021, melalui portal resmi Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Republik Arab Mesir. 


“Sasarannya ya warga Mesir secara umum, plus wafidin atau turis. Nah, masisir ngambil vaksin itu sebagai turis,” kata Hilmi.


“Teknis pendaftarannya melalui online. Mengisi data di website Kemenkes Mesir, lalu verifikasi. Kemudian menunggu panggilan vaksin melalui SMS,” tambahnya.


Data Vaksinasi di Mesir 
Berdasarkan data Our World in Data mencatat 5,6 juta orang di Mesir menerima vaksin dosis pertama, dan 3,12 juta orang sudah divaksin Covid-19 dosis lengkap. Jika dipersentase, data penerima dosis lengkap setara dengan 3,1 persen dari total sasaran vaksinasi sebanyak 100,4 juta orang.


Untuk memantau dan melihat jumlah capaian vaksinasi tiap-tiap negara, bisa mengakses sejumlah pranala laporan yang tersedia. Berikut ini, sejumlah laman yang dapat diakses untuk mengetahui laju vaksinasi Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia:


Pertama, Our World in Data. Data capaian vaksinasi Covid-19 di laman ini dapat Anda akses berdasarkan abjad nama negara, baik dengan urutan A-Z maupun sebaliknya. Silakan akses url di sini Our World in Data.

 

Kedua, Pharmaceutical Technology. Selanjutnya adalah data vaksinasi dunia yang disajikan oleh laman Pharmaceutical Technology. Ketiga, Financial Times. Lalu, ada pula data dari Financial Times. Di sana, data terkait jumlah dosis yang telah diberikan per 100 penduduk sebuah negara dapat dilihat.


Keempat, The New York Times. Tak ketinggalan, media The New York Times juga turut menampilkan data vaksinasi Covid-19 dunia. Kelima, CNN. Data yang kurang lebih sama juga disajikan perusahaan berita CNN.


Kontributor: Syifa Arrahmah 
Editor: Musthofa Asrori