Internasional

Kemenkes Mesir Gencarkan Vaksinasi bagi Mahasiswa Al-Azhar

Rab, 1 September 2021 | 03:00 WIB

Kemenkes Mesir Gencarkan Vaksinasi bagi Mahasiswa Al-Azhar

Kampus Al-Azhar Kairo Mesir. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Republik Arab Mesir atau The Ministry of Health and Population (MoHP) mengadakan kegiatan vaksinasi bagi mahasiswa Universitas Al-Azhar. Salah satunya di National Hepatology and Tropical Medicine Research Institute, Kairo.


Kegiatan sentra vaksinasi ini menindaklanjuti program pada Januari 2021 lalu. Pendaftaran sebagai peserta vaksinasi untuk mahasiswa dan Warga Negara Asing (WNA) telah dibuka sejak Mei 2021, melalui portal resmi Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Republik Arab Mesir


Namun, program vaksinasi mulai gencar terdengar di kalangan mahasiswa wafidin/WNA pada sekitar Juni-Juli 2021. Tetapi, karena bertepatan dengan waktu ujian, peserta yang mengikuti pun baru sebagian.


“Pada saat itu, mahasiswa masih fokus menghadapi ujian. Jadi, hanya beberapa saja yang berani ambil vaksin,” kata Hilmi Sirojul Fuadi, salah seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo dihubungi NU Online dari Jakarta, Selasa (31/8).


Plt Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mesir itu menyampaikan, sentra vaksinasi mahasiswa tersebut mendapat respon positif dari ‘masisir’ (sebutan mahasiswa Indonesia di Mesir).


Hal itu, kata dia, terlihat dari tingginya animo masisir yang beramai-ramai mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi. Apalagi, sejak mereka mengetahui bahwa rektorat Universitas Al-Azhar mengeluarkan kebijakan tentang kewajiban vaksin bagi para mahasiswa.


“Akhir-akhir ini, Al-Azhar mengeluarkan imbauan kepada mahasiswanya untuk segera vaksin. Sejak saat itu, terlihat gelombang masisir yang mendaftar vaksin jadi meningkat,” ujar mahasiswa asal Purwakarta, Jawa Barat itu.


“Apalagi, ada kabar bahwa Al-Azhar mengeluarkan kebijakan mengenai mahasiswa yang tidak punya bukti vaksin, tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan kampus Al-Azhar,” sambungnya. 


Diketahui, jenis vaksin yang dipergunakan dalam kegiatan ini beragam. Untuk peserta vaksin tahap pertama bisa memilih jenis vaksinnya secara mandiri. Merujuk data MoHP, pada Desember 2020 lalu, Mesir menerima pengiriman pertama vaksin yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), ditambah 40 juta botol melalui aliansi vaksin GAVI (The Global Alliance for Vaccines and Immunisation) untuk 20 juta orang, atau 20 persen dari 100 juta penduduk.


“Setahu saya, jenis vaksin yang tersedia pada beberapa bulan lalu itu ada beberapa. Nah, penerima vaksin bisa memilih jenis apa yang dia inginkan, sesuai stok yang tersedia saat itu,” imbuh Hilmi.


Berdasarkan data Our World in Data mencatat 5,6 juta orang di Mesir menerima vaksin dosis pertama. Sementara 3,12 juta orang sudah divaksin Covid-19 dosis lengkap. Jika dipersentase, data penerima dosis lengkap setara dengan 3,1 persen dari total sasaran vaksinasi sebanyak 100,4 juta orang.


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori