Syekh Abdullah Al-Manea Ditunjuk untuk Menyampaikan Khutbah Arafah
Rab, 29 Juli 2020 | 15:45 WIB
A Muchlishon Rochmat
Penulis
Makkah, NU Online
Presidensi Umum Urusan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi mengumumkan bahwa Raja Salman bin Abdulazis telah menyetujui Syekh Abdullah al-Manea untuk menyampaikan khutbah wukuf Arafah pada haji tahun ini.
Diberitakan laman kantor berita Arab Saudi, SPA, Selasa (28/7), Syekh Abdullah Bin Suleiman al-Manea adalah anggota Dewan Cendikiawan Senior dan Penasihat Kerajaan Arab Saudi.
Khutbah Arafah merupakan rangkaian kegiatan selama wukuf di Gunung Arafah. Untuk diketahui, wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji. Haji seseorang tidak sah manakala tidak melakukan wukuf di Arafah.
Ibadah haji tahun ini telah dimulai hari ini, Rabu (29/7). Selama di Mina, jamaah haji berdoa dan merenung. Tidak ada ritual besar ketika berada di Mina. Sementara khutbah Arafah akan berlangsung pada hari berikutnya, Kamis, 30 Juli atau bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah.
Menurut keterangan Presiden Jenderal Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syekh Abdulrahman bin Abdulaziz al-Sudais, khutbah pada hari Arafah akan diterjemahkan ke dalam 10 bahasa. Yaitu Inggris, Melayu, Urdu, Persia, Prancis, China, Turki, Rusia, Hausa (Afrika Barat), dan Bangladesh.
“Pada saat pengarahan media untuk musim haji tahun 2020 ini, al-Sudais telah mengarahkan untuk menambahkan jumlah bahasa yang digunakan dalam menerjemahkan khutbah hari Arafah dari lima menjadi sepuluh,” demikian dilaporkan SPA, Rabu (22/7) lalu.
Ibadah haji tahun ini bisa dibilang ‘spesial’ karena hanya diikuti oleh seribu orang saja dari 160 negara—700 orang merupakan ekspatriat yang tinggal di Kerajaan dan sisanya warga Saudi. Padahal tahun lalu haji diikuti oleh 2,5 juta Muslim dari seluruh penjuru dunia. Pembatasan jumlah jamaah haji ini dilakukan pemerintah Saudi mengingat saat ini sedang pandemi Covid-19.
Mereka yang diseleksi untuk mengikuti haji tahun ini menjalani berbagai macam langkah pencegahan infeksi Covid-19. Di antaranya dites virus corona sebelum mereka berangkat ke Makkah, dikarantina ketika tiba di Makkah, dan mereka juga akan dikarantina setelah melaksanakan haji.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
2
Festival Ketupat Lebaran Idul Fitri, Warga Kediri dan Pengguna Jalan Dapat Nikmati Makan Gratis
3
Sungkeman saat Lebaran Idul Fitri, Bagaimana Hukumnya?
4
Doa Arus Balik Lebaran, Dibaca Sepanjang Perjalanan
5
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
6
Hadapi Qatar di Piala Asia U-23 2024, Begini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia
Terkini
Lihat Semua