Lebih dari 60 Ribu Jamaah Haji Telah Diberangkatkan, di Tanah Suci Disambut Bus Shalawat
NU Online · Ahad, 11 Mei 2025 | 09:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sebanyak 61.404 jamaah haji reguler Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Kedatangan para tamu Allah ini disambut oleh Bus Shalawat yang siap mengantar dan menjemput dari hotel ke Masjidil Haram.
Hingga Sabtu (10/5/2025), 158 kelompok terbang (kloter) telah diterbangkan oleh tiga maskapai, yakni Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri M Zein juga menyoroti layanan di asrama haji yang menjadi titik awal perjalanan jamaah.
Di asrama haji, jamaah menerima sejumlah layanan penting seperti pemeriksaan kesehatan, distribusi living cost sebesar SAR750, dan penguatan manasik.
Jamaah haji disambut Bus Shalawat
Bus Shalawat yang ramah lansia dan disabilitas sudah siap menyambut kedatangan para jamaah haji yang sudah mulai berdatangan di Makkah.
Bus Shalawat adalah salah satu layanan transportasi yang disiapkan bagi jamaah haji selama di Makkah. Bus ini mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam.
"Di Makkah, kita siapkan bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar Kemenag dari hotel ke Masjidil Haram," terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi di Makkah, Ahad (11/5/2025).
"Kita siapkan layanan inklusi, dengan hadirkan bus Shalawat yang ramah dengan jemaah lansia dan berkebutuhan khusus," sambungnya.

Menurut Muchlis, setidaknya ada 32 Bus Shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jamaah berkebutuhan khusus lainnya.
Bus didesain khusus dengan low deck yang bisa dilewati kursi roda. Pada bagian dalam juga disiapkan space khusus untuk menyimpan kursi roda.
"Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas," sebut Muchlis.
Jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah, akan menggunakan terminal Syib Amir. Jamaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan memggunakan terminal Jabal Ka'bah. Sementara jamaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus Shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.
Kepala Bidang Transportasi pada PPIH Arab Saudi Mujib Roni mengingatkan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam unsur pembiayaan pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Para supir sudah dibayar sehingga jemaah tidak perlu memberikan tips.
"Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar," tandas Mujib.
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
5
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
6
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua