Daerah

LPBINU Gerak Cepat Bersihkan Sampah Penyumbat Sungai Kesambi Kudus

Sen, 7 Desember 2020 | 07:00 WIB

LPBINU Gerak Cepat Bersihkan Sampah Penyumbat Sungai Kesambi Kudus

Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bergerak cepat membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Kesambi, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (6/12). (Foto: LPBINU Kudus)

Jakarta, NU Online

Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bergerak cepat membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Kesambi, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (6/12).

 

Tumpukan sampah yang menyumbat melalui jembatan menyebabkan terhambatnya aliran sungai. Jika tidak dibersihkan, sampah-sampah tersebut dapat mengakibatkan banjir, apalagi di musim penghujan seperti saat ini.


Berdasarkan informasi yang diterima NU Online, sejak meluapnya sungai Kesambi terdapat sampah yang menyebabkan aliran sungai terhambat. Atas kondisi ini, ratusan relawan bahu membahu membersihkan sungai tersebut. Sampah-sampah itu terdiri dari ranting pepohonan, sampah plastik, sampah rumah tangga, pembalut bayi, dan sampah rumah tangga lainnya.


“Kita sudah membersihkan untuk kedua kalinya. Dan pekerjaan ini memang harus terus dilakukan mengingat akan berdampak buruk bagi masyarakat setiap kali hujan deras datang,” kata seorang relawan LPBINU Ahmad kepada NU Online, Senin (7/12).


Menurut dia, kesadaran antarwarga memang harus ditingkatkan mengingat sungai tersebut digunakan setiap harinya oleh masyarakat. Dia tidak ingin tumpukan sampah yang dibuang warga tersebut justru membahayakan mereka sendiri misalnya meluapnya sungai hingga mengakibatkan banjir.


Dihubungi terpisah, Ketua LPBINU Muhammad Ali Yusuf menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali menggelar pertemuan relawan se-Indonesia.

 

Kata dia, LPBINU menyadari pentingnya peran serta masyarakat untuk menghadapi setiap potensi bencana yang mengancam. Para relawan tersebut diimbau oleh LPBINU pusat agar melakukan persiapan khusus agar ketika bencana terjadi mereka sudah siap siaga.


“Kita sebagai komponen bangsa mempersiapkan dini mengajak masyarakat bersama-sama siap menghadapi segala kemungkinan dan ancaman bencana,” kata dia kepada NU Online.


Ia menjelaskan, soal bencana ini tidak merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Namun, katanya, dampaknya dapat diterima oleh daerah-daerah terdekat.


Untuk merespons segala ancaman dan kemungkinan terjadinya bencana tersebut, masyarakat yang ada di daerah bencanalah yang harus menanggulanginya dengan mengajak seluruh warga agar bersiap-siap menghadapi bencana.


“Selain di Kudus bencana banjir dan longsor ringan juga terjadi di Banten, ini juga yang sedang kami pikirkan,” tutupnya.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad