Nasional

Pemerintah Daerah Harus Bergerak Cepat Mewaspadai Bencana Alam

Ahad, 6 Desember 2020 | 10:00 WIB

Pemerintah Daerah Harus Bergerak Cepat Mewaspadai Bencana Alam

Suasana pertolongan oleh Satgas NU dalam bencana banjir. (Foto: NU Online/Rahman)

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat (PP) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) di seluruh Indonesia untuk selalu waspada dan bergerak cepat mengantisipasi terjadinya bencana alam di lingkungannya masing-masing. LPBI menyebutkan bahwa La Nina di Indonesia dimungkinkan masih terus menerjang sejumlah daerah. Baru-baru ini saja banjir dan longsor terjadi di sejumlah tempat, dan mengharuskan masyarakat mengungsi.


Ketua PP LPBINU Muhammad Ali Yusuf menuturkan, Pemda merupakan pelaksana pemerintah dan yang merasakan langsung setiap dampak yang terjadi akibat La Nina. Meski begitu, dia menyadari bahwa setiap daerah memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Untuk mengatasinya, Pemda dituntut segera mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus untuk mengendalikan setiap bencana alam yang terjadi.


“Inilah PR (pekerjaan rumah) kita bersama bagaimana menyiapkan masyarakat di daerah itu bisa lebih kuat dan sigap menghadapi setiap ancaman yang terjadi,” kata Muhammad Ali Yusuf kepada NU Online, Ahad (6/12) merespons beberapa kejadian bencana alam di Indonesia akibat hujan deras yang mengguyur seluruh Indonesia hingga beberapa tempat mengalami banjir dan longsor ringan.


Dia menegaskan, pemerintah pusat dan lembaga kebencanaan seperti LPBINU dan BMKG jauh-jauh hari telah memberikan informasi mengenai dampak buruk La Nina. Pemda seharusnya sudah dapat mempersiapkan segala perangkat untuk menghadapi kejadian-kejadian yang ditimbulkan La Nina.


“Kalau pemerintah pusat ‘kan memfasilitasi teman-teman agar lebih peduli lagi, menyadari terhadap kebencanaan,” tuturnya.


Berdasarkan penelusuran NU Online, banjir yang paling parah terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (4/12) lalu. Setidaknya tiga orang tewas akibat banjir tersebut. Ketinggian di lokasi banjir mencapai 3-6 meter. Banjir bandang di sejumlah wilayah di Medan dipicu oleh hujan deras selama dua hari berturut-turut.


Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fenomena alam La Nina yang sudah berlangsung sejak Oktober 2020 lalu tersebut akan terus menerjang Indonesia sampai Maret 2021. La Nina merupakan fenomena iklim global ditandai adanya anomali suhu muka air di Samudera Pasifik.


Pada fenomena alam tersebut suhu muka air akan lebih tinggi mencapai minus 1 derajat celcius. BMKG menyebut La Nina jelas akan berdampak pada Indonesia karena suhu muka air lautnya cenderung hangat.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi A Razaq