Fidel Castro Mengundurkan Diri sebagai Presiden Kuba
NU Online · Rabu, 20 Februari 2008 | 01:00 WIB
Pemimpin Kuba yang masih didera sakit, Fidel Castro, Selasa (19/2), mengatakan bahwa dirinya tidak akan kembali untuk memangku jabatan sebagai presiden atau panglima tentara di negara yang menjadi seteru Amerika Serikat (AS) itu.
Castro, yang menjadi pemimpin negara terlama di dunia, yaitu selama 49 tahun, dalam pesannya kepada negara komunis itu mengungkapkan, dirinya tidak akan menginginkan jabatan presiden baru saat Dewan Nasional akan mengadakan pertemuan pada 24 Februari mendatang.<>
Pria yang genap berusia 81 tahun itu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Kuba yang telah memberikan kehormatan dalam beberapa hari belakangan ini yang memilihnya sebagai anggota parlemen.
"Saya katakan kepada kalian bahwa saya tidak akan menginginkan atau menerima--saya ulangi (saya) tidak akan menginginkan atau menerima jabatan Presiden Dewan Negara dan Panglima Tentara," kata Castro dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs surat kabar Partai Komunis, Granma.
AFP melaporkan, Dewan Nasional atau dewan yang bertindak sebagai perancang undang-undang diharapkan untuk mencalonkan saudara Castro yang sekaligus sosok yang selama ini menggantikannya, Raul Castro (76), untuk menjabat sebagai presiden. Raul Castro telah mengendalikan roda pemerintahan negara sejak Castro menjalani operasi darurat sehingga memaksanya menyerahkan tampuk kepemimpinannya pada 31 Juli, 2006 silam. (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua