Warta HASIL REFERENDUM VENEZUELA

Castro Puji Chavez Demi 'Martabat’nya Menerima Kekalahan

NU Online  ·  Selasa, 4 Desember 2007 | 09:25 WIB

Havana, NU Online
Pemimpin Kuba yang masih tergolek sakit, Fidel Castro, Senin (3/12) menyambut baik sekutunya Presiden Venezuela Hugo Chaves yang dinilainya memiliki "keberanian" dan "martabat" untuk menerima kekalahan dalam referendum yang berlangsung hari Minggu lalu.

“Yang terhormat Hugo: saya mengirimkan ucapan selamat revolusioner kepada anda atas pidato anda hari ini, yaitu 'veni, vidi, vici' demi martabat dan etika,” kata Castro dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh televisi pemerintah. Ungkapan veni, vidi, dan vici diungkapkan Castro mengacu pada ungkapan Latin oleh Julius Ceasar yang agung yang artinya, “Aku datang, aku melihat, aku menaklukkan.”<>

Sumber AFP melaporkan, pemimpin berusia 81 tahun yang sudah menyerahkan kekuuasaanya kepada sang adik Raul Castro karena sakit pada Juli 2006 silam itu mengatakan, Chavez telah menunjukkan “keberanian dan kebijaksanaan” atas hasil referendum.

Chavez mengakui kekalahan setelah para pemilih memberikan suara "tidak" untuk amandemen konstitusi. Amandemen ini akan memberikan kekuasaan lebih besar bagi Chavez, yang memungkinkan dia menjadikan Venezuela sebagai negara sosialis.

Chavez mengatakan, dia mungkin terlalu ambisius dalam meminta para pemilih mendukungnya untuk bisa berkuasa tanpa batas. Konstitusi membatasi jabatan presiden dua kali enam tahun. Chavez juga berniat membuat sebuah lompatan besar menuju ke sebuah negara sosialis.

"Saya mengerti dan menerima bahwa proposal yang saya buat cukup mendalam dan kuat," katanya, setelah 51 persen pemilih menolak amandemen konstitusional, berbanding 49 persen yang mendukung.

Pihak oposisi bergembira saat hasil referendum diumumkan tak lama setelah tengah malam. Ini setelah 88 persen suara dihitung. Ketua Dewan Pemilu Nasional Tibisay Lucena dalam sebuah konferensi pers, Senin dini hari, mengakui kekalahan pada kubu yang menghendaki amandemen konstitusi.(dar)