Syariah

Besok Sunnah Puasa Tasu’a, Berikut Niat dan Keutamaannya

Sel, 17 Agustus 2021 | 11:00 WIB

Besok Sunnah Puasa Tasu’a, Berikut Niat dan Keutamaannya

Di hari Tasu’a, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa

Jakarta, NU Online

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengikhbarkan bahwa 1 Muharram 1443 jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021. Karenanya, hari Tasu’a atau tanggal 9 Muharram jatuh pada esok, Rabu, 18 Agustus 2021.

 

Di hari Tasu’a, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa. Puasa ini menjadi pendamping dari sunnah puasa di Hari Asyura, 10 Muharram, bersama puasa di tanggal 11.

 

Syekh Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan Tirmidzi menjelaskan bahwa puasa Muharram ada tiga bentuk. Pertama, yang paling utama ialah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya. Kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga, puasa di hari kesepuluh saja.

 

Baca juga: Tiga Macam Puasa Muharram

 

Puasa di tanggal 9 Muharram dan 11 Muharram menjadi hal yang membedakan umat Islam dengan umat Yahudi yang juga berpuasa di tanggal 10 Muharram. Bahkan, hal ini ditegaskan langsung Rasulullah saw dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan Imam Ahmad berikut.

 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullah bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).  

 

Baca juga: Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaaannya
 

Adapun niat puasa Tasu’a secara lengkap adalah sebagai berikut.

 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى 

 

Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ. 

 

Artinya: “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”

 

Puasa bulan Muharram ini sangat penting. Bahkan, derajat puasa di bulan ini hanya satu tingkat di bawah bulan Ramadhan. Hal demikian disampaikan Rasulullah saw melalui sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

 

Baca juga: Amalan Utama di Bulan Muharram

 

Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in mengatakan bahwa asyhurul hurum (bulan-bulan mulia) merupakan bulan-bulan yang utama untuk berpuasa setelah Ramadhan. Sementara di antara asyhurul hurum itu, bulan Muharram adalah yang paling utama, kemudian Rajab, Dzulhijah, Dzulqa’dah, Sya’ban, dan puasa ‘Arafah.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Ahmad Muntaha AM