Parlemen

Soal Prestasi Timnas Sepak Bola, Ketua Komisi X DPR RI: Naturalisasi Tidak Solutif

Sel, 25 Agustus 2020 | 05:00 WIB

Soal Prestasi Timnas Sepak Bola, Ketua Komisi X DPR RI: Naturalisasi Tidak Solutif

Timnas Indonesia dalam sebuah briefing. (Foto: pssi.org)

Jakarta, NU Online

Naturalisasi kerap kali dilakukan guna meningkatkan prestasi timnas sepak bola secara instan. Namun hal tersebut dinilai tak akan menyelesaikan alias bukan solusi dari akar persoalan pembinaan sepak bola Tanah Air selama ini.


Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Syaiful Huda melalui keterangan tertulis sebagaimana dilansir di situs web resmi DPR RI pada Ahad (23/8).


Huda menyebut bahwa naturalisasi malah menutupi persoalan mendasar pembinaan sepak bola Indonesia. Kurikulum pembinaan yang tak seragam menjadi salah satu di antara permasalahannya. Ada pula laju kompetisi yang kerap terhenti, serta rumor mengenai saham klub-klub Liga I Indonesia yang dikuasai oleh individu atau kelompok tertentu.


Wakil rakyat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu menegaskan justru kendala-kendala tersebut mesti diurai untuk ditemukan solusinya, bukan malah ditutupi dengan melakukan naturalisasi pemain asing demi meraih prestasi instan.


“Rencana naturalisasi pemain besar-besaran agar berprestasi di Piala Dunia U-20 sangat bertentangan dengan filosofi olahraga prestasi di Indonesia. Langkah itu ibarat jalan pintas yang belum tentu menghasilkan prestasi yang diidamkan,” ujarnya.


Legislator dapil Jawa Barat VII itu menilai naturalisasi justru akan membawa dampak negatif bagi perkembangan sepak bola Indonesia jika wacana tersebut benar akan dilakukan.


Keterpurukan mental para pemain muda di Indonesia menjadi salah satu dampak negatifnya. Sebab, mereka pasti merasa tidak dihargai oleh pemerintah dan PSSI, terlebih mereka telah berlatih keras sejak usia dini.


Bukan itu saja, Huda juga mengatakan bahwa naturalisasi juga menjadikan segala upaya dari pembinaan pemain usia dini akan sia-sia. Padahal, lanjutnya, Indonesia sudah memiliki aturan agar klub diwajibkan untuk mempunyai tim muda serta mencetak pemain andal di masa depan.


“Betapa besar biaya untuk melakukan semua itu. Namun saat ada kebutuhan untuk membentuk tim nasional, tiba-tiba Pemerintah dan federasi lebih memilih melakukan naturalisasi pemain. Ini, kan, sangat ironis,” katanya.


Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan menyatakan naturalisasi pemain sangat mungkin dilakukan melalui klub-klub Liga 1.


“Beberapa klub ada yang melakukan naturalisasi. Kalau nantinya bisa dipakai (Timnas Indonesia) kan bagus. Kita bisa bantu percepatan perpindahan kewarganegaraannya," ujar Iriawan.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad