Komisi X DPR Dorong Kemendikbud Evaluasi Tim Penyusun Kamus Sejarah
NU Online · Jumat, 23 April 2021 | 07:50 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Menyusul temuan nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengevaluasi tim penyusun Kamus Sejarah Indonesia.
Menurut Syaiful Huda, Kemendikbud harus membersihkan tim penyusun Kamus Sejarah Indonesia dari orang-orang yang tidak mengerti sejarah dan nasionalisme.
"Kemendikbud juga harus melakukan evaluasi pada tim penyusun Kamus Sejarah Indonesia. Tim penyusun dua buku tersebut harus dibersihkan dari oknum-oknum tuna sejarah dan tuna nasionalisme," kata Huda kepada wartawan, Selasa lalu.
Selain itu, Syaiful melihat Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud layak untuk ditarik dari peredaran. Bukan hanya jilid I, ia melihat buku yang dijadikan salah satu rujukan pengajaran mata pelajaran sejarah tersebut banyak mengandung kejanggalan.
"Di masing-masing jilid ada beberapa kejanggalan kesejarahan yang jika dibiarkan akan berbahaya bagi pembentukan karakter peserta didik karena adanya disinformasi," katanya.
Huda mengungkapkan kejanggalan pada Kamus Sejarah Indonesia Jilid I adalah hilangnya kiprah KH Hasyim Asy'ari yang dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang mendorong tercapainya kemerdekaan Indonesia termasuk mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan agresi militer Belanda.
Kejanggalan ini, lanjut Huda, juga ada pada Kamus Sejarah Indonesia Jilid II di mana nama Sukarno dan Mohammad Hatta tidak masuk dalam entri khusus, meski masuk pada penjelasan di awal kamus.
"Justru ada nama tokoh yang tidak jelas kontribusinya dalam proses pembentukan maupun pembangunan bangsa masuk entri khusus untuk diuraikan background personalnya," kata Huda.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua