LP Ma'arif Wakili NU dalam Tim Perumus untuk Merevisi Kamus Sejarah Kemendikbud
NU Online · Kamis, 22 April 2021 | 15:15 WIB

Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini dan Mendikbud Nadiem Makarim saat jumpa pers di kantor PBNU Jakarta, Kamis (22/4). (Foto: dok. istimewa)
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim berkomitmen memperbaiki dan merevisi total Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 dan 2 yang penuh dengan kesalahan dan beberapa kejanggalan. Beberapa tokoh penting nasional justru tidak tercantum, seperti pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dan presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Untuk keperluan tersebut, Mendikbud Nadiem akan membentuk tim perumus yang bertugas memperbaiki, merevisi, dan melengkapi tokoh-tokoh penting yang belum ada. Karena menurut dia, buku sejarah penting melibatkan panelis, sejarawan, dan organisasi masyarakat.
"Pesan saya kepada tim saya, mulai sekarang di masa saya, kesalahan ini tidak boleh terjadi lagi. Apalagi terkait informasi sejarah, itu harus ada panelnya, harus ada sejarawannya, organisasi masyarakat terlibat, dan lain-lain," kata Nadiem.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan tugas kepada Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU KH Z. Arifin Junaidi untuk menjadi bagian dari tim perumus naskah Kamus Sejarah Indonesia.
Sebelumnya, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj menyarankan Kemendikbud menyusun ulang naskah kamus tersebut. PBNU siap mendampingi Kemendikbud dalam proses tersebut dengan tim sejarawan yang canggih.
Kepada Nadiem, Kiai Said juga menyampaikan slogan masyhur tentang cinta tanah air yang dicetuskan oleh Pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari yaitu hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman).
"Jargon hubbul wathon minal iman Hadhratussyekh KH Hasyim Asy'ari pada tahun 1914 melandasi umat Islam Indonesia ini dalam konteks tidak membentur-benturkan agama dan negara, bahwa agama dan negara ini bisa beriringan, sejalan tanpa harus dipertentangkan," ujar Kiai Said saat berbincang dengan Nadiem Makarim di lantai 3 PBNU, Kamis (22/4).
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua