Nasional

Relawan Inkubator Bayi Akan Diganjar seperti Menghidupkan Orang Sedunia

Sel, 12 Oktober 2021 | 14:30 WIB

Relawan Inkubator Bayi Akan Diganjar seperti Menghidupkan Orang Sedunia

Ilustrasi bayi (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama (YKM NU) memberikan pelatihan kepada relawan program peminjaman inkubator dan Fototerapi pada Senin (11/10/2021). Tugas utama para relawan ini adalah mendampingi keluarga yang memiliki bayi lahir dengan prematur.

 

Dalam pelatihan yang digelar virtual tersebut, Ketua PP Muslimat NU Mursyidah Thahir menyampaikan bahwa tugas para relawan adalah memperjuangkan nafas makhluk hidup. Mengutip Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 32, ia menjelaskan bahwa barangsiapa yang membunuh seseorang apakah bayi atau orang dewasa atau membuat kerusakan di muka bumi maka seolah-olah dia telah membunuh orang seluruh dunia.

 

Dijelaskannya, para relawan ini bekerja dan berjuang untuk membantu melindungi bayi yang terlahir prematur itu agar bisa normal. Relawan tersebut dimasukkan dalam kelompok yang membantu, menolong, dan melindungi anak-anak baru lahir untuk hidup normal.

 

“Maka para relawan ini seolah-olah memberikan jalan hidup meskipun hanya satu orang bayi, itu nilainya setara dengan seluruh umat manusia di dunia di muka bumi,” ujar Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta itu.

 

Lebih lanjut, Mursyidah juga menjelaskan bahwa masalah kesehatan ternyata sangat besar. Saking besarnya, Allah tidak menghitung-hitung apa yang akan diberikan kepada mereka balasan terbaiknya, yaitu seolah-olah menghidupi atau memberikan kehidupan kepada manusia di muka bumi seluruhnya.

 

“Kira-kira seperti itu itulah makna perjuangan seorang relawan dalam program peminjaman inkubator dan fototerapi,” ujarnya saat memberikan pembekalan.

 

Perjuangan ini, menurutnya, sangat mulia sehingga setiap langkah dari rumah menuju tempat tugas itu menghapus satu dosa. Misalnya, 1000 langkah akan menghapus 1000 dosa serta derajatnya akan ditinggikan oleh Allah.

 

“Jadi menghapus dosa dan meninggikan derajat setelah ini yang mudah-mudahan akan diperoleh oleh relawan di dalam meminjamkan inkubator ini untuk menolong bayi-bayi yang lahir prematur,” lanjutnya.

 

Menurutnya, hal yang penting untuk dicatat adalah perjuangan yang telah dilakukan itu tidak dapat pahala untuk menjaga keikhlasan. Itu harus menjadi amal yang sangat mulia, harus diamankan masing-masing oleh relawan dengan niat yang ikhlas.

 

Saat di Pesantren, jelasnya, dilatih untuk bekerja tanpa pamrih. Tetapi, hal tersebut masih dinilai kurang karena bekerja semaunya tanpa target dan asal-asalan. Oleh karenanya, kerelaan ketulusan yang dibangun dalam kegiatan ini adalah bekerja secara profesional, disiplin, dan bekerja dengan pengetahuan yang cukup.

 

“Ikhlas juga diawali dari niatnya, niat bahwa kita itu bekerja untuk menolong nyawa bayi. Katakanlah seperti itu konsentrasi ketika kita berniat untuk menolong menyelamatkan atau apapun untuk kemanusiaan itu konsentrasinya tertuju pada Allah. Kalau tertuju kepada Allah itu nanti banyak hal yang terjadi secara ajaib luar biasa,” pungkasnya.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi