Kiai Ishomuddin: Memimpin itu Bukan Menguasai
NU Online · Rabu, 12 Agustus 2015 | 05:02 WIB
Pringsewu, NU Online
Kepemimpinan merupakan sesuatu yang bersifat periodik yang berarti bahwa sebuah kepemimpinan tidak akan abadi karena akan digantikan oleh generasi selanjutnya. Sebab itu, memimpin bukan menguasai tetapi mengelola organisasi dengan segala bidangnya secara baik dan benar.<>
Demikian pernyataan yang dikatakan oleh KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah PBNU periode 2010- 2015 kepada NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (12/8).
Menurutnya, yang terpenting dalam memimpin adalah bagaimana meninggalkan sistem yang baik dan bermanfaat secara terus menerus. Sehingga ketika sudah tidak lagi dalam lingkup kepemimpinan, seorang pemimpin akan dijadikan panutan dan contoh baik bagi generasi pemimpin selanjutnya.
“Kultur inilah yang ada di Nahdlatul Ulama sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia bahkan di dunia,” jelasnya.
Menurut Gus Ishom, sapaan akrabnya, di lingkungan Nahdlatul Ulama tampuk kepemimpinan tidak sepatutnya diserahkan atau diberikan kepada orang yang dengan tegas tidak berkenan menyandangnya.
Demikian juga sebaliknya, imbuhnya, kepemimpinan juga tidak boleh diberikan kepada orang yang sangat menginginkan jabatan tersebut. "Ini yang dinamakan dengan ambisius dan jika seorang yang berambisi mendapatkan jabatan sebagai pemimpin sudah dapat dipastikan memiliki motif lain dalam memimpin," tegasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
2
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
3
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
4
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua