Nasional

Hadapi Tantangan Pemilu 2024, Wapres Ingatkan Ulama Terus Jaga Persatuan Bangsa 

Ahad, 28 Januari 2024 | 09:00 WIB

Hadapi Tantangan Pemilu 2024, Wapres Ingatkan Ulama Terus Jaga Persatuan Bangsa 

Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri Haul di Pesantren Kauman, Lasem, Jawa Tengah. (27/1/2024). (Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online

Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin mengingatkan peran para ulama untuk terus menjaga persatuan umat dan seluruh bangsa Indonesia, khususnya ketika menghadapi tantangan dalam pesta demokrasi pada pemilihan umum (pemilu) 14 Februari 2024 mendatang.
 

“Mari kita jaga umat dan saya kira sikap dalam menghadapi pemilu sudah sangat bagus sekali. Dan jangan sampai umat bertengkar karena berbeda pilihan,” jelas Wapres sebagaimana keterangan tertulis diterima NU Online, Ahad (28/1/2024).
 

Menurutnya, persatuan adalah modal utama. Ia juga mengingatkan, konflik yang terjadi akibat perbedaan dalam pemilu berpotensi membuat bangsa hancur.
 

“Ini supaya para ulama menjaga kita. Menjaga bukan dalam arti umat saja, tapi dalam arti bangsa Indonesia, karena persatuan adalah modal kita. Kalau sampai terjadi konflik, mundur kita, mundur lagi, rusak lagi, negara konflik itu hancur,” katanya.
 

Wapres menyoroti harmoni di antara ulama dengan berbagai pilihan politik. Ia mengapresiasi sikap positif ulama dalam menghadapi pemilu dan menekankan pentingnya persatuan tanpa terpecah belah.
 

“Saya gembira sekali ketika tadi disampaikan bahwa kiai di sini walaupun berbeda tidak terjadi perselisihan di antara mereka soal pilihan pemilu. Saya kira itu paling utama,” ujarnya saat bertemu dengan para ulama se-Pati, Jawa Tengah usai menghadiri Haul ke-52 KH Ma'shoem Ahmad, di Pondok Pesantren Kauman Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
 

Wapres juga menegaskan perlunya konsistensi dan istiqamah agar para ulama tetap berjalan di garis lurus, menjaga keseimbangan, dan tidak melampaui batas.
 

“Saya sering ingatkan bahwa istiqamah itu ternyata berat. Ini garis kita nggak boleh bergeser dari garis itu. Kalau sudah bergeser, itu sudah keluar dari garis,” tegas dia.
 

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya menanggapi perubahan zaman dengan ijtihad yang sesuai.
 

“Ada yang namanya masalah baru yang dulu tidak ada, masalah yang dulu berbeda dengan sekarang walaupun persoalannya sama tapi modelnya sudah berubah, sehingga memerlukan ijtihad baru,” ungkap Kiai Ma'ruf.
 

Sementara itu, dalam bidang ekonomi, Wapres mencermati tantangan terkait muamalah dan perlunya mengembangkan ekonomi syariah. Adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah, seperti pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).