Internasional

Diaspora Indonesia di Jerman Deklarasikan Pemilu 2024 Damai Bermartabat

Ahad, 11 Juni 2023 | 12:00 WIB

Diaspora Indonesia di Jerman Deklarasikan Pemilu 2024 Damai Bermartabat

Diaspora Indonesia di Jerman saat deklarasi Pemilu 2024 Damai Bermartabat di Ruang Serbaguna KJRI Frankfurt, Sabtu (10/6/2023). (Foto: Dok. PCINU Jerman)

Jakarta, NU Online
Diaspora Indonesia di Jerman yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat, perhimpunan pelajar, partai politik, dan penyelenggara pemilu mendeklarasikan Pemilu 2024 damai bermartabat.


Deklarasi diselenggarakan di Ruang Serbaguna Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt Jerman (KJRI Frankfurt) pada Sabtu (10/6/2023). Deklarasi ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila bertema Membumikan Pancasila untuk Pemilu Damai Bermartabat.


Ketua PCINU M Rodlin Billah mewakili penyelenggara menyampaikan, pemilu sebagai salah satu puncak dari demokrasi di Indonesia sedang terus berproses menuju kondisi yang lebih baik. Di tengah proses tersebut, Pancasila memiliki peran penting sebagai pemandu utama demokrasi di Inndonesia.


“Oleh karena itu, salah satu tujuan dari dilaksanakannya peringatan dan deklarasi ini adalah memberikan pemahaman yang baik kepada diaspora di Jerman tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila dikontekstualkan dalam proses pemilu,” ujarnya dalam rilis yang diterima NU Online, Ahad (11/6/2023).


Dalam deklarasi tersebut, para ketua atau perwakilan lembaga berikrar yang berisi lima hal:
 

  1. Saling menghormati, menjaga persatuan dan menjunjung semangat gotong-royong.
  2. Ikut mendukung penyelenggaraan pemilihan umum berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
  3. Berpartisipasi aktif dalam semua tahapan pemilihan umum dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
  4. Menolak segala bentuk praktik politik uang, polarisasi dan politisasi suku, agama, ras dan golongan.
  5. Tidak menyebarluaskan berita palsu atau hoaks. 


Konjen RI di Frankfurt, Acep Somantri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa jumlah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih di wilayah kerja Frankfurt yang mencapai lebih dari 14.000 orang merupakan terbanyak di Jerman dan salah satu terbesar di Uni Eropa selain Den Haag, Belanda.


“Oleh karena itu, semangat perdamaian dan kekeluargaan antarelemen organisasi masyarakat penting untuk terus dibangun sebagai salah satu wujud pembumian nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.


Ketua Merah Putih Sejati/Merpati.e.V Jofi Puspa dalam pengantarnya menyampaikan bahwa narasi yang menjadikan agama untuk meraih suara dan dukungan politik, saling menghujat, dan polarisasi sudah semakin marak di tengah hiruk pikuk pemilihan presiden.


Untuk mencegah dampak buruk dari itu semua, maka Pancasila penting untuk dijadikan nafas dan langkah gerak tidak semata sebagai hafalan.


Dalam kegiatan tersebut hadir secara daring Romo Benny Susetyo dari BPIP yang menyampaikan bahwa kunci pemilu damai dengan mendasarkan Pancasila di antaranya tiga hal.


Pertama, partai politik harus mampu mengendalikan tim sukses dan tim media sosial dalam menyebarkan hoaks.


Kedua, perlu ada partisipasi publik dalam menjaga moralitas dengan secara aktif mengadakan votes education yakni pemilih cerdas.


Ketiga, para penggiat media sosial perlu menjadi komunitas pemutas kata, bukan pengiya kata.


Hadir dalam deklarasi tersebut ketua dan perwakilan sejumlah ormas, yaitu PCINU Jerman, Merah Putih Sejati/Merpati.e.V, PCI Muhammadiyah, Masyarakat Muslim Indonesia Frankfurt, Gereja Misi Indonesia Frankfurt, Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main.


Lalu, Persatuan Kristen Indonesia Koln, Persatuan Kristen Indonesia/PERKI Nordrhein-Westfalen, Nyama Braya Bali, Persatuan Masyarakat Indonesia-Frankurt/Permif, Senioren Lansia Indonesia/Selindo, GUSDURian Deutschland.


Kemudian, Perhimpunan Pelajar Indonsia/PPI Frada, PPI Bonn, PPI Munchen, Kelas Anak Indonesia.e.V, Perhimpunan Mahasiswa Papua Jerman, ICMI Eropa Raya.
 

Sementara dari kalangan parpol antara lain DPLN Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jerman, Perwakilan Partai Solidaritas Indonesia Jerman, Perwakilan Partai Nasdem di Jerman, PPLN Frankfurt, dan Panwaslu LN Frankfurt.


Editor: Musthofa Asrori