Nasional

Bimas Islam Kemenag Ungkap Pentingnya Bangun Ekosistem Moderasi Beragama

Kam, 29 Februari 2024 | 21:30 WIB

Bimas Islam Kemenag Ungkap Pentingnya Bangun Ekosistem Moderasi Beragama

Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag RI H Ahmad Zayadi saat pembukaan Rakornas Dit Penais di Jakarta. (Foto: Dok Dit Penais)

Jakarta, NU Online

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI H Ahmad Zayadi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memperkuat transformasi layanan keagamaan sebagai agenda utama dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar di Jakarta. 


“Pada Rakornas ini, kami fokus pada agenda transformasi layanan keagamaan yang otoritatif, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat luas, dalam rangka untuk membangun ekosistem moderasi beragama yang ekspansif dan implementatif,” kata Zayadi.


Zayadi mengatakan bahwa dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat seperti saat ini, membangun ekosistem moderasi beragama merupakan hal yang sangat penting.


Karena itu, semua elemen masyarakat harus mengedepankan sikap toleran, menjauhkan diri dari kekerasan, menghargai kearifan lokal, dan berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan.


“Rakornas juga menjadi momentum untuk meneguhkan fondasi politik kebangsaan. Melalui sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta kerukunan serta keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, pada Kamis (29/2/2024).


Ia menjelaskan bahwa agenda Rakornas Penais 2024 diawali dengan Pelepasan Dai untuk program dakwah di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dan peluncuran buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara Jilid I dan II.


Selain itu, ada tiga program prioritas yang akan dibahas bersama. Pertama, implementasi penguatan Kampung Moderasi Beragama. Kedua, peningkatan Pengiriman Dai di Wilayah 3T. Ketiga, Penguatan Majelis Dai Kebangsaan.


“Untuk menyukseskan program yang berdampak langsung di kehidupan beragama tersebut, kami akan mengkoordinasikan rencana aksi tiga program prioritas ini dengan berbagai stakeholders, mulai dari kementerian/lembaga negara hingga Kemenag daerah,” jelas pria asal Brebes, Jawa Tengah ini.


Pada kesempatan ini, Direktorat Penais juga akan bersinergi terkait program-program khusus selama bulan suci Ramadan dengan lembaga mitra, seperti Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Majelis Dai Kebangsaan (MDK), Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), lembaga penyiaran TV dan Radio.


Pihaknya berharap, pembahasan Rakornas menghasilkan rumusan dan rencana aksi yang konkret agar segera diimplementasikan bersama menjadi layanan keagamaan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat luas.


“Harapan kami, hasil Rakornas adalah menu layanan keagamaan yang terbaik bagi masyarakat, apalagi menghadapi bulan suci Ramadhan. Mari bersama-sama hiasi setiap pikiran dan gerakan kita dengan kebaikan, kebenaran, dan keindahan,” pinta Zayadi.


Rakornas ini dihadiri oleh lima narasumber, yakni Stafsus dan Staf Ahli Menteri Agama; Dirjen Bimas Islam; Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas; Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri; Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Ditjen Pembangunan Desa dan Pedesaan Kemendes PDTT.


Rakornas yang dibuka oleh Wakil Menteri Agama RI H Saiful Rahmat Dasuki ini diagendakan tiga hari, Rabu-Jumat, 28 Februari-1 Maret 2024.