Nasional

Ayo Nonton Film 'Binar' di Pesantren Tebuireng

NU Online  ·  Kamis, 2 Agustus 2018 | 02:00 WIB

Jombang, NU Online
Santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur punya cara sendiri merayakan hari kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia. Pesantren yang didirikan KH Hasyim Asy'ari ini membuat sebuah film yang menceritakan pengabdian santri di tengah masyarakat.

Film tersebut berjudul 'Binar' dan dibuat melalui rumah produksi Tebuireng (MaksiTbi). Film ini akan ditayangkan perdana di Pondok Pesantren Putra Tebuireng pada 17 Agustus mendatang, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

"Ya film kita akan tayang perdana di Tebuireng,” kata Amin Zein, Rabu (1/8).  

Pria yang menjadi co produser film ini akan mengundang masyarakat umum untuk ikut menyaksikan secara gratis bersama pimpinan, dzurriyah, dan santri di Pesantren Tebuireng. “Filmnya diputar mulai pukul 19.30 pada tanggal 17 Agustus," jelasnya.

Zein menambahkan bahwa film tersebut memang dibuat khusus untuk menyambut kemerdekaan RI. Hal itu juga diperkuat dengan tema film tersebut, yaitu pesantren dan kemerdekaan. Ia menjelaskan alasan membuat film Binar karena ingin memberikan variasi dalam dakwah Islam dengan model baru.

“Selain itu, media film digemari banyak kalangan terutama generasi muda. Sehingga dakwah Islam diharapkan bisa berhasil karena mudah dipahami,” ungkapnya. 

“Pemain yang terlibat dalam film juga merupakan santri,” katanya. Dengan memilih lokasi suting Pondok Pesantren Tebuireng dan Blitar diharapkan film ini mendapat banyak peminat, lanjutnya.

"Film adalah bagian syiar dan dakwah kami di era milenial ini. Alternatif untuk pilihan dakwah," tambahnya.

Zein menjelaskan saat ini film belum menjadi pilihan dakwah para santri. Masih sangat sedikit santri atau alumni pesantren yang fokus menggarap bidang ini untuk syiar dan dakwah. 

“Padahal bahan yang bisa diangkat cukup banyak. Seperti kisah heroik para kiai saat melawan penjajah, pengabdian kiai pada bangsa dan negara serta kisah cinta sejati antara kiai dan ibu nyai,” terangnya.

Ia berharap film ini mampu memberikan nilai lebih. "Semoga dapat memberikan sumbangsih kepada dunia perfilman di kalangan pesantren,” katanya. 

Dirinya juga memimpikan akan banyak kalangan muda santri yang terjun di dunia film. “Kami mendambakan tahun-tahun ke depan, banyak muncul sineas muda dari kalangan santri, dan kami ingin memulai itu," pungkas Zein. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi)