Gus Yahya Tegaskan Relokasi Warga Gaza Perlu Kerangka Kerja Multilateral
NU Online · Jumat, 30 Mei 2025 | 14:00 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa relokasi warga Gaza, Palestina, tidak semudah yang dibayangkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
“Harus ingat juga, tidak mungkin kita ngambil orang Palestina yang kaya ngeduk, kaya nyiduk (ngambil) cendol gitu kan tidak bisa. Keluar dari sana (Gaza) gimana? ngangkutnya pakai apa? Nanti dimana?,” ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya, sebagaimana dikutip dari video wawancara bersama Narasi Newsroom dan dikutip NU Online pada Kamis (29/5/2025).
Gus Yahya menegaskan bahwa rencana relokasi tersebut perlu adanya kerangka kerja multirateral yang jelas dan terstruktur untuk dapat dapat merealisasikannya.
“Berarti sekali lagi harus ada framework multilateral ya. Saya mohon mohon Pak Presiden jangan berhenti, walau tidak tahu gimana caranya,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa relokasi tersebut harus melibatkan banyak negara, terutama negara-negara yang tergabung dalam forum International Criminal Court atau ICC.
“Ini (Palestina) gimana? soal ini gimana? Lah terus gimana? kan gitu. Lalu ada pembicaraan berlangsung (dalam forum ICC), lalu gimana dengan negara ini? Negara itu?” ucapnya.
Sebelumnya, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa kemerdekaan Palestina harus terus didukung, dengan tetap menjaga kedaulatan dan martabat warga Palestina.
“Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya tanpa henti, apa pun cara yang bisa ditempuh untuk menolong Palestina ini. Kalau memang evakuasi atau relokasi itu visible dengan sejumlah syarat,” ujarnya kepada NU Online pada Selasa (15/4/2025).
“Kan ini bukan cuma soal mindahin orang, ini kan soal kalau orangnya dievakuasi wilayahnya diapakan? Siapa yang tanggung jawab? Bagaimana jaminan bahwa mereka bisa balik lagi?” tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa melalui kerja sama multilateral antarnegara merupakan langkah penting dalam mendukung kemerdekaan negara Palestina.
“Saya berharap, pemerintah Indonesia bisa melakukan lebih dan tidak terputus dalam upaya menolong Palestina ini, apa pun caranya, dan bahwa memerlukan upaya-upaya multilateral secara objektif, tanpa kerangka multirateral itu tidak mungkin dan membangun kerangka multirateral itu juga tidak mudah, tapi upaya harus dilakukan,” ungkapnya.
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua