Lingkungan

Manfaat Mangrove bagi Biota Laut

Sab, 3 Juli 2021 | 22:00 WIB

Manfaat Mangrove bagi Biota Laut

Setelah berumur 2-3 tahun ketika sudah membentuk jajaran tanaman atau barisan tanaman, mangrove mampu memberikan perlindungan ke daerah-daerah di sekitarnya.

Jakarta, NU Online
Ekosistem mangrove memiliki peran penting atau manfaat bagi keberadaan biota laut yang berada di sekitarnya. Terutama, mangrove dapat memudahkan pencarian benih bandeng dan anakan kepiting.

 

"Keberadaan mangrove ini sangat memberikan manfaat bagi kehidupan biota laut. Keberadaan mangrove kita akan lebih gampang mencari nener atau benih bandeng. Lalu juga mudah mencari anakan kepiting yang bisa dibesarkan," tutur Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI Ayu Dewi Utari secara virtual dalam Sosialisasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Kepulauan Riau, Kamis (1/7).

 

Namun, Ayu mengingatkan bahwa manfaat mangrove yang banyak itu tidak bisa dirasakan secara langsung. Minimal setelah berusia 2-3 tahun, barulah akan sangat terasa manfaatnya.   

 

"Minimal setelah tanaman itu sudah berumur 2-3 tahun ketika sudah membentuk jajaran tanaman atau barisan tanaman maka mangrove akan mampu memberikan perlindungan ke daerah-daerah di sekitarnya. Mangrove kalau di daerah pinggir laut mampu menyerap besi, racun, sehingga dia akan lebih menyehatkan lingkungan di daerah belakangnya," ujar Ayu.

 

Sebagai informasi, pada tahun ini BRGM RI akan melakukan rehabilitasi mangrove di Kepulauan Riau seluas 5.500 hektar. Untuk melancarkan kegiatan tersebut, terdapat 36 kelompok masyarakat (pokmas) yang turut terlibat dalam program padat karya rehabilitasi mangrove.

 

Pada setiap kegiatan rehabilitasi mangrove di Kepulauan Riau itu, BRGM juga melibatkan peran serta para tenaga pendukung percepatan. Di antaranya delapan orang koordinator lapangan dan para pendamping desa sebanyak 28 orang. 

 

Menurut Ayu, keberadaan koordinator lapangan itu sangat dibutuhkan bagi kelompok tani pelaksana di lapangan, sehingga diharapkan dapat tercipta keseimbangan dan harmoni antara pelaksanaan fisik dengan administrasi yang dilakukan BRGM.

 

Kepada pendamping desa, ia mengharapkan agar benar-benar mampu melakukan peran secara aktif dalam rangka mengawasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi mangrove di Kepulauan Riau. Ayu menegaskan, pendamping desa adalah mandor yang diberi honor oleh BRGM bertugas untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan fisik di lapangan bersama masyarakat dengan melakukan dokumentasi.   

 

"Termasuk (tugas pendamping desa) mem-back-up (menjadi cadangan yang bertugas) administrasi dari pelaksanaan kegiatan rehabilitasi mangrove ini," terang Ayu.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan