Nyai Nur Rofiah Tegaskan Perempuan Bukan Sumber Fitnah dan Objek Seksual
NU Online · Selasa, 10 Desember 2024 | 11:00 WIB
Surakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) Nyai Hj Nur Rofiah menyayangkan cara pandang masyarakat yang tidak memperlakukan perempuan sebagai manusia seutuhnya, bahkan hanya sekadar objek seksual.
Ia menegaskan, perempuan bukan sumber fitnah dan objek pemuas seksual laki-laki. Sebab menurutnya, cara pandang itu membahayakan perempuan hingga rentan menjadi korban kekerasan seksual.
"Bayangkan kalau perempuan dilihat sebagai objek seksual, sebagai alat pemuas seksual. Jika ditutup serapat apa pun, perempuan itu rentan menjadi korban pelecehan kekerasan sampai dengan perkosaan," kata Founder Ngaji Kajian Gender Islam (KGI) itu, sebagaimana dikutip NU Online Jateng.
Nyai Nur Rofiah menjelaskan soal problematika pendapat yang menyebut perempuan sebagai sumber fitnah sehingga dapat menyusutkan iman seorang laki-laki, kemudian terdorong melakukan zina.
Menurutnya, hal yang menjadi problematika bukan perempuan sebagai sumber fitnah, tapi cara pandang yang menganggap perempuan sebagai objek seksual.
"Pertanyaannya adalah apakah perempuan itu sumber fitnah atau cara pandang terhadap perempuan sebagai objek seksual? Sumber hukum Islam tentu tidak ada seorang pun diciptakan untuk menjadi sumber keburukan," tegas Nyai Nur Rofiah.
Dosen Pascasarjana Prodi Ilmu Tafsir Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta itu mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran bahwa antara laki-laki atau perempuan merupakan makhluk yang lahir dengan status melekat sebagai hamba Allah.
Karena itu, tidak boleh seorang pun meletakkan perempuan sebagai objek seksual atau sumber fitnah. Sebab setiap manusia, termasuk perempuan, dilahirkan dengan mandat sebagai khalifah fil ardh. Artinya, laki-laki atau perempuan bertanggung jawab mewujudkan kemaslahatan.
"Di hadapan Tuhan setiap manusia termasuk perempuan itu lahir dengan mandat sebagai khalifah fil ardh. Laki-laki dan perempuan sama-sama bertanggung jawab mewujudkan kemaslahatan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
5
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
6
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua