Penjelasan tentang Perempuan Bukan Sumber Fitnah
NU Online · Senin, 13 September 2021 | 03:00 WIB

Ilustrasi: Perempuan selalu dicenderungkan dengan beragam fitnah, padahal bukan perempuan saja yang bisa menjadi sumber fitnah.
Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah, H Faqihuddin Abdul Kodir mengatakan bahwa tak hanya fitnah, perempuan pun bisa jadi anugerah. Berangkat dari serenteng persoalan fitnah yang dianggap bersumber dari perempuan, Kiai Faqih menjawabnya melalui sejumlah hadits yang tertuang dalam buku tersebut.
Pada acara bedah buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah, Ahad (12/9/2021) Kang Faqih mengatakan fitnah yang dianggap melekat pada perempuan seperti perempuan penghuni neraka terbanyak, perempuan berparfum dianggap berzina, shalatnya perempuan lebih baik di kamar paling gelap dan tersembunyi, dan beberapa pandangan cenderung negatif terhadap perempuan lainnya. Pandangan-pandangan itu membuat banyak pihak kerap meyakini perempuan dari sisi nirca, yakni sisi fitnah, sisi salah, sisi dosa, sisi neraka, sisi aurat, sisi mahram.
Ia juga menjelaskan jika perempuan selalu dicenderungkan dengan beragam fitnah, bukan perempuan saja yang demikian. Laki-laki pun bisa diperlakukan dengan hal serupa. "Padahal, perempuan punya sisi yang lain: anugerah, surga, wahyu. Pada praktikya, yang fitnah itu tidak hanya perempuan, tapi juga laki-laki," papar Kang Faqih pada acara yang dihelat oleh Fatayat NU Kabupaten Cirebon.
Kang Faqih menjelaskan bahwa perempuan bisa jadi fitnah, bisa pula jadi anugerah, sama dengan laki-laki, berangkat dari bagaimana setiap individu memandangnya. Karena itu, ia mengajak segenap pihak untuk menjauhi perilaku berat sebelah dalam menghukumi sesuatu. "Mari tidak saling menjadi fitnah," ajaknya.
Sekilas tentang Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah
Kang Faqih membeberkan buku teranyarnya tersebut setebal 236 halaman, berisi 25 hadits yang biasa dipakai oleh banyak pihak untuk menempelkan stigma miring pada perempuan. Buku tersebut hadir untuk menjelaskan kesalahapahaman tentang narasi perempuan sebagai sumber fitnah yang sering dijadikan dalil oleh masyarakat.
Buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah merupakan implementasi praktis dari interpretasi teks dengan metode mubadalah untuk menemukan makna relasional antara laki-laki dan perempuan yang samanya dituju sebagai subjek setara sebagai hamba Allah di muka bumi.
"Dua belah pihak (laki-laki, perempuan) harus dilihat. Dan, tidak soal hanya perempuan atau laki-laki, tapi juga soal kehidupan ini: bisa fitnah, bisa anugerah. Bagaimana kita memandangnya. Kira-kira itu yang ingin saya tekankan," ujar Kang Faqih.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-Israel
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua