Internasional

Masjid Al-Aqsa Diguyur Salju Pertama setelah Enam Tahun

Jum, 19 Februari 2021 | 04:45 WIB

Masjid Al-Aqsa Diguyur Salju Pertama setelah Enam Tahun

Salju di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, Kamis (18/2). (Foto: M. Sinjilawi)

Jakarta, NU Online

Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur diguyur hujan salju pertama setelah enam tahun terakhir. Warga termasuk anak-anak nampak bergembira melihat hamparan salju menyelimuti kota mereka pada Kamis (18/2) waktu setempat.


Seperti dilansir Haaretz, media lokal yang berbasis di Israel, Jumat (19/2), hujan salju dilaporkan mulai turun di Yerusalem sejak Rabu (17/2) sore waktu setempat dengan mencapai ketebalan 7-10 sentimeter pada malam hari.


Salju masih turun sepanjang Rabu malam di Dataran Tinggi Golan dan juga daerah-daerah di Galilea dan Tepi Barat. Salju setebal 60 sentimeter bisa ditemukan di area pangkalan Hermon.

 


Karena kondisi cuaca, sekolah dimulai sedikit telat pada pukul 9 pagi. Sebuah jalan raya ditutup untuk lalu lintas dari dua sisi sepanjang Rabu malam, dan baru dibuka kembali pada Kamis pagi. Layanan kereta ringan, dan sejumlah alat transportasi lain juga dihentikan karena hujan salju hingga Kamis pagi.


Menurut perkiraan pemerintah Kota Yerusalem, terjadi penumpukan salju hingga 15 sentimeter di beberapa wilayah. Yerusalem mengerahkan 250 alat pengeruk salju dan buldoser untuk membersihkan jalan, dengan prioritas diberikan pada rute ke rumah sakit dan lingkungan yang lebih tinggi.


Beberapa sekolah di wilayah Golan dan Kota Safed di utara ditutup karena salju, serta di pemukiman Tepi Barat Elon Moreh, Yitzhar, Itamar, Har Bracha, dan Migdalim.

 


Rute jalan di beberapa bagian utara Yerusalem dan Tepi Barat tetap ditutup. Polisi memperingatkan, rute jalan di Yerusalem sewaktu-waktu dapat ditutup jika dianggap berbahaya karena salju. Beberapa rute bus antarkota dihentikan di utara dan di bagian dataran tinggi Tepi Barat.


Badai salju turun dengan tebal di Dataran Tinggi Golan sehingga menyebabkan penumpukan salju. Sementara daerah lainnya terjadi angin kencang dan hujan. Badai diperkirakan akan melemah pada Kamis (18/2), namun suhu akan tetap dingin dan mungkin ada angin kencang, terutama di utara dan sepanjang pantai.


Pada 2013, badai salju besar terjadi di Yerusalem dan menyebabkan listrik mati di beberapa wilayah. Badai salju telah menyelimuti kota setinggi 30 sentimeter. Badai yang sama menyebabkan ketebalan yang lebih tinggi di selatan kota yakni 90 sentimeter, yang dianggap sebagai peristiwa langka satu abad.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon