Internasional HAJI 2024

Jika di Muzdalifah Padat, Pemberangkatan Jamaah Haji dari Arafah ke Mina Akan Dipercepat

Kam, 13 Juni 2024 | 15:30 WIB

Jika di Muzdalifah Padat, Pemberangkatan Jamaah Haji dari Arafah ke Mina Akan Dipercepat

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Jamaah haji sedang berada di lingkungan Masjidil Haram. (Foto: NU Online/MCH/Alhafiz)

Makkah, NU Online

Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas menyoroti potensi terjadinya kepadatan jamaah haji di Muzdalifah pada puncak haji, beberapa hari lagi. Meski skema murur akan dilakukan di Muzdalifah, Menag Yaqut tetap meminta petugas haji untuk memitigasi apabila terjadi kepadatan saat hari H puncak haji nanti.


“Kita tidak tahu apa yang terjadi ya, terjadi kepadatan seperti tahun lalu, yang baru tengah hari baru evakuasi jemaah, apa kira-kira yang akan dilakukan?”ujar Menag saat berbincang dengan pihak Masyariq di sela-sela peninjauan Muzdalifah, Selasa (11/6/2024).


Kepala Satuan Oprasional Arafah, Muzdalifah, Mina (Kasatops Armuzna) Harun Arrasyid memberikan tanggapan. Ia mengatakan, jika nanti terjadi kepadatan di Muzdalifah, maka petugas akan menerapkan percepatan pemberangkatan dari Arafah ke Mina.


“Jika memang kondisi stuck, maka kami akan koordinasi dengan PIC di Arafah untuk mempercepat proses keberangkatan jamaah dari Arafah ke Mina. Kalau memungkinkan murur semua,” ujarnya.


Pembangunan toilet di Muzdalifah

Menag Yaqut meninjau lokasi pembangunan toilet baru di Muzdalifah yang memakan lahan hingga 2 hektare. Hal ini berimbas kepada luas lahan yang akan ditempati jamaah. Apabila tahun lalu lahan per jamaah sekitar 54 cm, saat ini hanya 29 cm dengan semua jamaah haji Indonesia dimasukkan ke Muzdalifah.


“Tentu saja dengan luas ini tidak memungkinkan jamaah bisa nyaman untuk mabit. Maka kami ambil skema murur,” jelasnya.


Menag menyatakan bahwa untuk penerapan skema murur ini, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan ulama dan ormas Islam.


“Semua memberi dukungan atas pilihan ini. Demi kenyamanan dan kemaslahatan semua,” katanya.


Sebanyak 55 ribu jamaah haji akan menjalankan skema murur. Ada empat kriteria yang diprioritaskan menjalankan skema murur yaitu lansia, jamaah berisiko tinggi (risti), disabilitas dan para pendampingnya.