Internasional

Jelang Ramadhan, Presiden UEA Ampuni Ribuan Tahanan

Rab, 22 April 2020 | 16:00 WIB

Jelang Ramadhan, Presiden UEA Ampuni Ribuan Tahanan

Syeikh Khalifa memberikan grasi kepada para tahanan setiap menjelang bulan Ramadhan agar ikatan para tahanan yang dibebaskan bersama keluarganya semakin meningkat, ibu dan anak-anaknya menjadi bahagia, dan mereka bisa menyusun kembali rencana masa depan. (Ilustrasi) 

Dubai, NU Online
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan memerintahkan pembebasan 1.511 tahanan yang menjalani berbagai hukuman di negaranya itu, menjelang bulan suci Ramadhan.

Dia juga berjanji akan menyelesaikan kewajiban keuangan para tahanan yang dibebaskannya itu. Diberitakan kantor berita UEA, WAM, Selasa (21/4), langkah ini adalah inisiatif dari penguasa UEA itu agar para tahanan itu mendapatkan kesempatan untuk memulai hidup baru dan memberikan dampak positif kepada komunitasnya.

Syeikh Khalifa selalu memberikan grasi kepada para tahanan setiap tahunnya menjelang bulan Ramadhan. Tujuannya adalah agar ikatan para tahanan yang dibebaskan bersama keluarganya semakin meningkat, ibu dan anak-anaknya menjadi bahagia, dan mereka bisa menyusun kembali rencana masa depannya. 

Tidak hanya Sheikh Khalifa, Penguasa Dubai Mohammed bin Rashid Al-Maktoum juga telah memerintahkan pembebasan 874 tahanan. Sementara Penguasa Ajman, Humaid bin Rashid Al-Nuaimi, memaafkan 124 narapidana dan Penguasa Sharjah membebaskan 369 orang. Penguasa Umm Al-Quwain Saud bin Rashid Al-Muaalla juga merilis perintah yang sama. 

Jaksa Agung Dubai, Issam al-Humaidan, menjelaskan, pembebasan para tahanan tersebut diizinkan sebagian karena ‘situasi luar biasa yang sedang dialami dunia’ saat ini. Yakni, pandemi virus corona (Covid-19).

Tahun lalu, Presiden UEA membebaskan 3.005 tahanan dan juga menyelesaikan beban keuangan mereka. Sementara Penguasa Dubai 587 narapidana. Grasi tahunan yang dilaksanakan menjelang Ramadhan ini bertujuan untuk memberi tahanan kesempatan untuk kehidupan baru dan berkumpul bersama keluarga.

Berdasarkan hasil hisab, Ramadhan tahun ini diprediksi jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020. Namun sama seperti Indonesia, UEA juga menggunakan metode rukyatul hilal (melihat bulan sabit) untuk menentukan awal dan akhir bulan dalam kalender Hijriyah. Komite Penglihatan Bulan Sabit UEA akan mulai mencari bulan sabit yang mengindikasikan awal Ramadhan pada Kamis, 23 April. 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan