Cerita Lina Tak Ikut Wisuda karena Berangkat Haji Gantikan Ayahnya
NU Online · Rabu, 21 Mei 2025 | 20:15 WIB

Zahrotun Ulin Nasroh (18) saat ditemui, Selasa (20/5/2025) di Syisyah, Makkah, Arab Saudi. (Foto: MCH 2025/Senida Aditya)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Mampu menunaikan ibadah haji merupakan impian banyak orang Islam. Tak hanya orang yang sudah tua, tetapi juga yang masih muda. Kementerian Agama mencatat, tahun 2025 bahkan tak sedikit jamaah haji yang masih berumur belasan tahun, seperti remaja asal Pati, Zahrotun Ulin Nasroh (18).
Lina, sapaan akrabnya, menjadi salah satu jamaah haji termuda asal Indonesia. Ia harus rela tidak mengikuti wisuda atau pelepasan kelulusan SMA-nya karena harus menggantikan posisi ayahnya yang sudah meninggal.
"Gak ikut wisuda, sudah sempat teleponan juga sama teman-teman, nggak apa-apa," kata dia, Selasa (20/5/2025) di Makkah.
Remaja asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu berharap doanya di Tanah Suci bisa terwujud.
Lina mengisahkan proses bisa berangkat haji. Satu sisi ia bahagia bisa berhaji, sisi lain ia juga bersedih karena harus menggantikan ayahnya yang sudah meninggal dunia karena sakit.
Dia menyebut ayahnya telah berwasiat agar dirinya menggantikan untuk berangkat haji.
"Bapak kan ada sakit gagal ginjal, udah kepikiran nggak bisa berangkat haji, terus bapak bilang kalau menggantikan haji," ucap Lina yang berangkat bersama ibunya dan menginap di wilayah Syisyah, Makkah.
Dia menyebut ayah dan ibunya telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Lina mengaku sempat kaget saat ayahnya meminta dirinya menggantikan untuk berangkat haji.
"Bimbang mungkin nanti bapak bisa berangkat. Itu kan cuma berandai-andai aku yang berangkat diwasiatin bapak. Ya mungkin bapak bisa berangkat jadi nggak aku yang gantiin," ujarnya.
Dia mengatakan ayahnya mengidap sakit selama 6 tahun. Kondisi ayahnya memburuk dan meninggal dunia pada tahun 2020.
Lina mengatakan dirinya membulatkan tekad berhaji untuk memenuhi wasiat bapaknya. Dia mulai mengurus berkas agar bisa berangkat bersama ibunya, Husnul Khotimah (46).
Saat bercerita tentang almarhum ayahnya, sontak Lina memeluknya ibunya. Dua-duanya meneteskan air mata, haru sekaligus bahagia bisa melaksanakan wasiat ayahnya untuk berhaji.
Setelah pulang haji, Lina berharap bisa melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum UGM atau Undip.Â
"Sudah daftar," kata dia.
Â
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
6
Sunnah Puasa Ayyamul Bidh di Pertengahan Bulan Dzulhijjah 1446 H Hari Ini dan Esok
Terkini
Lihat Semua