Patoni
Penulis
Seorang pejabat bagian keuangan di salah satu lembaga instansi negara mempunyai anak yang saat ini bersekolah di sebuah SMP kelas 1. Sang pejabat dikenal sebagai ayah yang baik.
Namun, saat mengajak anaknya main-main ke kantornya, sang pejabat tidak āngehā kalau ia sedang mengambil uang negara. Perbuatannya tersebut tak sengaja dilihat oleh anaknya.
Ā
Baca juga: Politik Supir Bus yang bikin GaduhĀ
Baca juga: Humor Gus Dur: Antara yang Dikatakan dan Dikerjakan Beda
Si anak menjabat sebagai bendahara kelas. Suatu hari ia ketahuan menggunakan uang kelas itu untuk keperluan pribadi. Si anak lalu dipanggil ke ruang bu guru.
"Mengapa kau gunakan uang itu untuk keperluanmu sendiri? Padahal itu kan uang milik temanmu. Apakah kau sedang terdesak?" tanya bu guru.
"Tidak, bu..." jawab si anak pejabat.
Ā
Baca juga: Ketika Santri Jadi Komandan Upacara
Baca juga: Saat Abu NawasĀ Divonis Mati GegaraĀ Berak di Sungai
"Lalu mengapa?" tanya gurunya lagi. Namun si anak pejabat hanya terdiam.
"Cepat katakan. Jika tidak, akan saya laporkan kepada ayahmu," ujar bu guru.
"Laporin aja, buā¦Ā kan ayah saya yang ngajarin," kata si anak pejabat. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua