Patoni
Penulis
Jargon kembali pada Al-Qur’an dan Hadits kerap dilontarkan oleh kelompok-kelompok tertentu. Mereka beranggapan bahwa kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama tidak bisa menjadi rujukan dalam pengambilan hukum.
Padahal pandangan para ulama didasarkan pada perangkat-perangkat keilmuan untuk memahami dengan baik dan benar terhadap nash yang ada pada Al-Qur’an dan Hadits.
“Kita bisa melenceng dari pemahaman yang baik dan benar jika tidak melalui tuntunan para ulama,” kata Rohim membuka percakapan sore itu dengan karibnya, Hasan.
“Betul, Him. Kenapa ya mereka melontarkan pandangan seperti itu? Padahal kita sebagai umat Islam juga tidak akan lari dari tuntunan Al-Qur’an dan Hadits,” sambung Hasan.
“Maka dari itu, San,” timpal Rohim.
“Maka dari itu gimana?” tanya Hasan.
“Maka dari itu, kalau mereka berucap ‘Kembali lah pada Al-Qur’an dan Hadits’, bilang saja, ‘kembali saja sendiri, mungkin kamu berada di luar, kalau kita sudah lama ada di dalam, jadi nggak perlu kembali’, gitu San,” ujar Rohim. (Fathoni)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua