NU Pringsewu Imbau Panitia Kurban Batasi Pengunjung
NU Online · Selasa, 28 Juli 2020 | 04:30 WIB

Untuk mendapatkan keutamaan kurban, panitia bisa mempersilakan orang yang berkurban untuk hadir menyaksikan ataupun langsung yang menyembelih kurbannya.
Muhammad Faizin
Kontributor
Pringsewu, NU Online
Dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban tahun ini, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung mengimbau kepada panitia untuk membatasi pengunjung saat proses pelaksanaan pemotongan. Hal ini ditujukan untuk menghindari berkerumunnya massa di tengah pandemi Covid-19 yang sampai dengan saat ini belum mereda.
Hal ini bisa dilakukan dengan menyampaikan pemberitahuan kepada warga masyarakat agar tidak berkerumun dan memberi batas atau pagar di sekitar tempat penyembelihan. Panitia juga harus menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan pemotongan, pencacahan daging, sampai dengan pengantaran daging kepada yang berhak.
“Biasanya kalau ada pemotongan hewan, masyarakat berkerumun untuk melihat. Untuk tahun ini panitia sebaiknya membatasi kegiatan untuk panitia dan orang yang berkurban saja,” imbau Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Hambali kepada NU Online, Selasa (28/7).
Kiai Hambali yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu ini menegaskan bahwa poin penting pelaksanaan pemotongan hewan kurban di era new normal saat ini adalah penegakan protokol kesehatan. Panitia harus menyiapkan mekanisme dan sarana untuk itu.
“Untuk kemaslahatan semuanya, penerapan protokol kesehatan sangat penting mulai dari pakai masker, memakai sarung tangan, jaga jarak, dan mempersiapkan peralatan cuci tangan yang memadai,” anjurnya.
Untuk mendapatkan keutamaan kurban, panitia bisa mempersilakan orang yang berkurban untuk hadir menyaksikan ataupun langsung yang menyembelih kurbannya. Ini menurutnya adalah ketentuan agama untuk mengambil fadilah kurban. Namun setelah itu semua proses dilakukan oleh panitia dengan tidak melibatkan masyarakat.
Dalam proses pencacahan daging, panitia juga harus memastikan semua standar kesehatan dipenuhi seperti tempat dan peralatan yang higienis. Termasuk menurutnya terkait dengan pendistribusian daging hewan yang sebaiknya dikirimkan panitia ke rumah penerima. Hal ini untuk menghindari berkerumunnya masyarakat saat mengambil daging kurban.
“Saat ini pemerintah juga sedang membatasi dan mengurangi penggunaan plastik. Jadi sebaiknya tidak menggunakan wadah plastik untuk membagikan daging. Bisa menggunakan besek yang terbuat dari bambu. Ini lebih ramah lingkungan dan sehat,” tambahnya.
Kiai Hambali pun berharap masyarakat menyadari hal ini yang bertujuan untuk kemaslahatan bersama. Termasuk menurutnya pelaksanaan shalat Idul Adha saat ini juga harus menggunakan protokol kesehatan. Jumlah jamaah sebaiknya dibatasi dengan menyelenggarakan shalat Id di rumah ataupun mushala.
“Semoga dengan ikhtiar ini umat Islam dapat terhindar dari Corona dan menjadi pelopor untuk tidak menularkan virus ke orang lain,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua