Daerah

Muslim Mesti Sadar Wajib dan Tujuan Haji

NU Online  ·  Ahad, 15 September 2013 | 18:20 WIB

Solo, NU Online
Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam. Meski wajib bagi semua Muslim, pada praktiknya ibadah ini dikerjakan bagi mereka yang mampu.
<>
Menurut pengasuh Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta, KH M Halim, kesadaran untuk melaksanakan ibadah haji harus dimiliki setiap Muslim.

Ia menjelaskan, apabila seseorang sudah sadar kewajibannya, maka seharusnya dia melakukan semampunya untuk mewujudkan kewajiban tersebut. “Misal kita mampu menyisihkan uang setiap harinya, seribu. Ya, kita simpan seribu itu untuk kewajiban kita (haji),” tuturnya, di Solo, Ahad (15/9).

Lebih lanjut dikatakannya, haji merupakan sebuah ibadah yang tak merugi. “Tidak akan merugi orang yang berhaji. Kalau sudah niat menabung haji, jangan diutak-atik uang tersebut,” imbuhnya.

Tujuan Haji
Setelah menyadari kewajiban haji, putra KH Naharussurur ini menambahkan, juga mesti mengetahui tujuan haji. “Hidup ini seperti perjalanan haji. Ucapan labbaik allahumma labbaik, merupakan jawaban atas panggilan atas perintah ibadah yang lain, seperti shalat, dan juga perjalanan kelak kita semua akan menghadap Allah,” terangnya.

Kiai Halim kemudian berpesan, apabila ada seseorang yang hendak berangkat haji, maka titiplah salam untuknya. “Titiplah salam kepada Nabi Muhammad saw. karena itu akan menghadirkan kerinduan kita kepada nabi,” tuturnya.

Disamping itu, sepulang mereka dari haji, kunjungilah mereka. “Karena ketika mereka pulang dari haji, sebetulnya mereka menyemangati kita untuk berangkat ke sana. Oleh karena itulah, para jamaah haji dan umrah disebut juga dengan wakil-wakil Allah,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)