Daerah

Manfaatkan Gedung Baru, Ansor Boyolangu Gelar Raker Kedua

NU Online  ·  Selasa, 20 Februari 2018 | 00:00 WIB

Tulungagung, NU Online
Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Boyolangu menggelar rapat kerja kedua, Ahad (18/2). Acara dilaksanakan di gedung baru Majelis Wakil Cabang NU Boyolangu Tulungagung Jawa Timur dan dihadiri seluruh pengurus ranting se-kecamatan setempat. Tampak pula sejumlah tokoh NU, termasuk Ketua MWC Boyolangu H Suryani, Rais Syuriyah KH Damiri, serta M Syakur selaku sekretaris.

“Tugas kita bagaimana agar gedung yang sudah dibangun ini tidak sepi,” kata Eko Wijianto. Menurut Ketua PAC GP Ansor Boyolangu ini,  tentu hal ini perlu adanya keaktifan anggota Ansor dan Banser untuk memanfaatkan dengan berbagai kegiatan atau acara agar gedung yang besar tersebut kian semarak, lanjutnya.

Selain itu, dirinya juga mengimbau untuk senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan. “Mengingat tahun ini adalah tahun politik. Jangan sampai hanya karena perbedaan pilihan menjadikan hubungan satu sama lain menjadi retak sampai memicu perpecahan,” ujarnya.

Sedangkan Ketua MWC NU Boyolangu, H Suryani menyampaikan tiga pesan penting untuk kader Ansor Banser Boyolangu. “Pertama, di tahun polotik kita harus bersikap tegas dan jangan sampai menjadi pribadi yang bermuka dua,” tandasnya. 

Dirinya mempersilakan memilih mau menjadi tim sukses ataupun menjadi anggota apa saja. “Bebas memilih pasangan calon sesuai hati nurani kita,” ungkapnya.  Namun jangan sampai membawa bendera organisasi seperti NU, Ansor, Banser ke ranah politik praktis yang akan memicu perpecahan, lanjutnya.

“Kedua, mencari kader NU hari ini agak sulit,” katanya. Selama ini kader NU yang ada di kepengurusan ranting masih sangat pasif. Padahal perjuangn paling tinggi menurutnya ada di kepengurusan ranting.  Yang terpenting adalah bagaimana berkontribusi untuk NU, lanjutnya. 

Sedangkan ketiga, yang paling penting adalah mau belajar Ahlussunah wal Jama’ah atau Aswaja. Ansor dan Banser harus belajar dan memahami Aswaja. “Hal ini dimaksudkan agar kader Ansor dan Banser mampu membentengi dirinya dari berbagai tantangan,” tandasnya. Dan diharapkan kader Ansor serta Banser mampu menjawab problem yang ada di masyarakat, tegasnya.

Pada kesempatan tersebut H Suryani memberikan kesempatan untuk memanfaatkan bangunan yang ada untuk belajar dan mengkaji Aswaja dan kegiatan lain. “Asalkan menjaga kebersihan karena gedung yang ada milik bersama,” tandasnya. 

Pada forum ini, peserta sangat aktif dalam tanya jawab dan berdiskusi tentang kendala yang dihadapi di masyarakat. (Maksum/Ibnu Nawawi