Kapolsek dan Baanar Kadur Kerja Sama Perangi Narkoba
NU Online · Selasa, 14 Maret 2017 | 18:00 WIB
Kasus peredaran narkoba di Kecamatan Kadur, sejauh ini tampaknya kurang terekspos ke publik. Padahal, di daerah ujung timur Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur ini terindikasi menjadi bidikan penyebaran barang haram tersebut. Geng motor yang cukup merebak di dalamnya menjadi sasaran utama.
Kondisi itu membuat Barisan Ansor Anti-Narkoba (Baanar) Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kadur mendatangi markas kepolisian sektor (mapolsek) setempat, Selasa (14/3). Turut menyertai pengurus PAC, Satkoryon Banser, MDS Rijalul Ansor, dan sebagian pengurus tingkat ranting.
“Penggunaan narkoba di daerah Kadur cukup parah. Pesta sabu-sabu kurang begitu disikapi secara baik oleh pihak terkait. Kami berharap, Polsek Kadur bisa sigap menyikapinya,” terang Kepala Baanar GP Ansor Kadur, Lif Khodir.
Jebolan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan tersebut selanjutnya melakukan teken kontrak kerja sama dengan Polsek Kadur. Isinya, Polsek Kadur mendukung kegiatan Baanar Kadur terkait kampanye, sosialisasi, dan kegiatan lainnya yang menyangkut pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Kadur.
“Kita harapkan Polsek Kadur berkenan memfasilitasi izin kepada pengurus Baanar Kecamatan dan Baanar Desa dalam melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba di lingkungan Kecamatan Kadur. Sementara dari pihak Baanar nanti menyiapkan SDM-nya dalam melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba,” tambah Sekretaris PAC GP Ansor Kadur Fathorrahman.
Kehadiran aktivis GP Ansor disambut hangat oleh Kapolsek AKP Agus Susanto, S.Sos. Dia siap bersama GP Ansor Kadur memerangi narkoba dan menyikapi setiap hal yang mengganggu ketenteraman masyarakat di wilayah Kadur.
Sebelum teken kontrak, Kapolsek berbagi wawasan terkait perang candu di China. Menurutnya, itu salah satu strategi Inggris untuk menghancurkan China. Generasinya dibuat teler lewat narkoba, sehingga tidak berpikir untuk memajukan negara. Bisanya hanya berhalusinasi.
“Indonesia saat ini menghadapi itu. Kita mesti sadar, Indonesia punya musuh. Mereka pasti ada keinginan untuk lebih maju meski menggunakan cara yang tidak baik,” tegas Kapolsek AKP Agus Susanto.
Termasuk, tambahnya, hubungan dengan tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan lainnya. Adakalanya, tidak akur. Tidak menutup kemungkinan mereka hendak menghancurkan Indonesia melalui pelumpuhan kesehatan dan kecerdasan pemuda.
“Setelah lemah, mudah melakukan infiltrasi. Mudahnya narkoba datang dari China, Malaysia, dan lainnya perlu kita antisipasi bersama. Selain narkoba, ada upaya penghancuran lainnya seperti hilangnya anak kecil. Setelah ditelusuri, mereka ditemukan di tempat lokalisasi. Mereka akan dimanfaatkan buat seks pencandu narkoba,” ungkapnya.
Anak-anak di bawah 12 tahun, tambahnya, kini tidak bisa dihukum dalam Undang-Undang sekalipun bertindak pidana. Hanya pembinaan. Celah tersebut lantas dimanfaatkan sebagai pangsa pasar yang menggiurkan untuk tindak pidana, termasuk peredaran narkoba.
“Celah-celah hukum dimanfaatkan oleh bandar narkoba. Itu atensi peredaran narkoba di kalangan anak-anak. Kalau sebelumnya di kalangan remaja dan pemuda, kini anak SD pun jadi sasaran. Pengaruh narkoba pn sudah masuk ke tingkat desa,” paparnya.
Karenanya, kapolsek sangat bersyukur dengan proaktif Baanar GP Ansor Kadur. Pihaknya memohon informasi seandainya ada pelaku atau kegiatan-kegiatan penyalahgunaan narkoba di daerah Kadur. Informasi yang disampaikan GP Ansor akan segera disikapinya.
Untuk urusan narkoba, kata kapolsek, tidak ada toleransi. Pihaknya mengaku tidak pernah komunikasi dengan para bandar. Tidak ada kompromi.
“Manakala ada kompromi dengan saya, itu membahayakan terhadap saya. Termasuk terhadap karir saya beserta nama baik saya dan keluarga saya. Kami sudah komitmen tidak akan kompromi dengan para pelaku,” tegasnya.
Kapolsek juga mohon informasi seandainya ada pelaku atau kegiatan-kegiatan penyalahgunaan narkoba di daerah Kadur. Memang agak sulit mengusut tindak pidana lainnya.
“Misalnya dibandingkan dengan curanmor terjadi sekarang. Kita lakukan pnyelidikan dan ada barang bukti, kita langsung proses,” tegasnya.
Berbeda dengan narkoba, ungkap kapolsek, kalau kalah sedikit saja penanganan, pihaknya yang kena. Bandar dan pengguna narkoba sudah luar biasa licik dan pintar. Ketika ditangkap, barang bukti langsung dilempar.
“Pada saat persidangan, mereka bisa ngeles barang bukti tidak bersamanya. Mereka cukup pintar agar tidak terjerat hukum,” sesalnya.
Masyarakat juga banyak tidak tahu ketika anaknya terjerat narkoba. Sebab, anak biasanya terlihat bagus saat rumah. Tetapi, ada peluang jelek tatkala di luar rumah dan salah pergaulan. Ketika ditangkap polisi, orantua tidak terima.
“Karenanya, kami lebih mengedepankan sosialisasi pencegahan. Karena itu lebih efektif membentengi para generasi pemuda,” tukasnya. (Hairul Anam/Mahbib)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua