Cegah Terorisme Melalui Kontra Propaganda Media Kelompok Ekstrem
NU Online · Ahad, 15 November 2015 | 02:00 WIB
Bandarlampung, NU Online
Peran media massa dalam rangka kontra radikalisasi sangat penting di era digital. Ia memiliki peran strategis untuk menangkal terorisme melalui penyebaran opini dan pemberitaan yang damai, sejuk, adil, dan mencerahkan.
<>
Peran strategis inilah yang menjadi dasar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengundang insan media di Provinsi Lampung dalam Seminar Pemberdayaan Peran Serta Media Massa dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme Tahun 2015.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Sheraton Bandarlampung, Sabtu (14/11/15) ini mengangkat tema “Bersama Cegah Terorisme Dengan Melakukan Kontra Propaganda Atas Media Massa yang Pro Radikalisme Terorisme”.
Menurut Ketua FKPT Provinsi Lampung Dr. Abdul Syukur, M.Ag media harus berperan serta untuk mengkontra pemberitaan paham radikalisme dengan menebarkan berita yang menyejukkan. "Dalam pemberitaan insan media harus memegang prinsip (NEWS): Nyaman, Enak, Wibawa dan Santun," katanya.
Sementara itu salah satu pemateri dari Direktur Deradikalisme BNPT Pusat Prof. Dr. Irfan Idris, MA mengajak kepada insan media untuk tidak terlalu menfokuskan pemberitaan kepada salah satu kelompok teroris saja.
"Kalau kita selalu memberitakan ISIS secara masif maka sama saja kita membesarkan kelompok tersebut. Lebih bermanfaat untuk memberitakan cara-cara menanggulangi terorisme," katanya.
Salah satu peserta dari Media Aswaja Pringsewu Munawir sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar konkret untuk mencegah terorisme.
"Kita harus berani mengisi media massa dengan propaganda yang menyejukkan umat. Jika kita tidak peduli dengan media massa maka media massa akan dikuasai oleh orang orang radikal," tutur Katib Syuriyah PCNU Pringsewu ini.
Munawir mengharapkan media dijadikan sebagai penyampai kebenaran bukan sebagai tempat untuk memprovokasi dan memecah belah.
Peserta lain Fathurrahman dari NU Online Pringsewu menggarisbawahi bahwa saat ini yang mendesak adalah memagari masyarakat dari pemahaman-pemahaman radikal dan takfiri yang sangat banyak di media, khususnya media online. "Kita harus menguasai media yang mencerahkan dan mampu mengonter propaganda media radikal yang nyata-nyata tumbuh berkembang kian masif," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
3
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
6
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
Terkini
Lihat Semua