Bupati Probolinggo Pimpin Ziarahi Makam Kiai Ronggo
NU Online · Kamis, 5 Januari 2017 | 22:03 WIB
Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, Kamis (5/1) pagi memimpin ziarah ke makam Raden KH Abdul Wahab atau (Kiai Ronggo) di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan. Kiai Ronggo sendiri merupakan pembabat alas Kota Kraksaan sekaligus pendiri Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan.
Ziarah makam Kiai Ronggo ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT Kota Kraksaan ke-7 tahun 2017. Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko dan Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Hadir pula Rais PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah Ahmad Suja’i serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Kota Kraksaan.
Ziarah diawali dengan pembacaan Surat Yasin dan dilanjutkan pembacaan tahlil bersama. Setelah doa bersama, dilakukan tabur bunga di atas makam Kiai Ronggo oleh Bupati Tantri dan diikuti oleh seluruh undangan lain.
Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari mengungkapkan, ziarah ini digelar sebagai upaya pengenalan terhadap generasi penerus terkait dengan tokoh-tokoh agama yang ada di Kabupaten Probolinggo, khususnya Kota Kraksaan.
“Ziarah ini dilakukan agar masyarakat tidak melupakan jasa orang yang telah berbuat baik terhadap kemajuan di Kabupaten Probolinggo. Mudah-mudahan kita mampu meneladani kesholehan dan keilmuan dari Kiai Wahab demi perbaikan dan kemajuan Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Sementara Hasan Aminuddin mengatakan bahwa Kiai Abdul Wahab atau Kiai Ronggo memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selain kesalehan ibadahnya juga memiliki kesalehan sosialnya yang sudah banyak mewakafkan tanahnya untuk kepentingan agama dan kepentingan bangsa.
“Kiai Ronggo salah satu pejuang syiar Islam yang ikut membabat alas Kota Kraksaan. Hari ini kita ingin mengembalikan kepada sejarahnya. Kraksaan dahulu itu merupakan cikal bakal pada Pemerintahan Belanda,” katanya.
Menurut Hasan, Kota Kraksaan ini harus dijaga dengan baik. Diantaranya menjaga kebersihan yang lebih sulit dari pada membangun. Serta tertib terhadap peraturan perundang undangan, khususnya pada hari Jum'at mulai pukul 11 siang sampai selesainya sholat Jum’at para pedagang untuk tidak melakukan transaksi atau melayani pembeli. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua