Lebak, NU Online
Suasana Jasan Sampay, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten malam itu Selasa (21/2) terasa berbeda. Ratusan remaja berbaju coklat muda, berjalan dalam barisan rapi dan panjang ke arah Pasar Sampany.
Tangan mereka memegang obor, sementara mulut mereka mendendangkan lagu-lagu dan yel-yel. Sangat terasa semangat yang ditebarkan oleh mereka.
Di antara kemeriahan itu, sayup-sayup terdengar suara sebuah lagu yang rasanya sudah sangat akrab di telinga. Saya pun meningkatkan perhatian kepada kata-kata syair lagu itu.
Ya Lal Wathan Ya Lal Wathan Ya Lal Wathan
Hubbul Wathan minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathan
Rupanya saya tak keliru. Lagu “Hubul Wathan” menjadi salah satu lagu yang dibawakan oleh peserta pawai, selain lagu kepramukaan dan lagu nasional lainnya.
Yolanda Meidastari, siswa SMA Negeri 1 Warunggunung yang juga Pradana Puteri (Ketua Pramuka) di sekolah tersebut, mengatakan pawai tersebut diadakan dalam peringatan Hari Pandu Sedunia.
“Semangat yang ingin digerakkan melalui kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap Pramuka dan memeriahkan kelahiran Bapak Pandu Sedunia,” kata Yolanda.
Tidak kurang dari 560 anggota Pramuka sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA di Kecamatan Warunggunung dan Cikulur mengikuti pawai. Pawai dimulai dari Kecamatan Warunggunung ke Pasar Sampay dan kembali ke Kecamatan Warunggunung.
Selain melakukan pawai, malam itu mereka juga mengikuti pemaparan materi mengenai kepanduan dunia dan Indonesia, serta renungan kebangsaan.
Hari Pandu Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Februari, mengacu kepada hari kelahiran Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden Powell. (Kendi Setiawan/Mahbib)