Warta

PWNU Jateng: Antisipasi Akidah Aswaja dari 3 Gerakan

NU Online  ·  Sabtu, 17 Oktober 2009 | 05:12 WIB

Kudus, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Drs KH Moh. Adnan MA kembali mempertegas pentingnya menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dari berbagai rongrongan dari luar.

Menurut Adnan, saat ini ada tiga gerakan yang harus diwaspadai warga NU, yakni gerakan kelompok yang senang mengharamkan atau sering disebut  kelompok ekstrem atau garis keras, kelompok liberal, serta ajaran berkategori sesat.<>

Hal tersebut disampaikannya saat saat memberikan ceramah pada acara Halal bi Halal warga NU yang diprakarsai oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Dawe bertempat di Aula Madrasah Miftahul Falah Cendono Dawe Kudus, Jum’at (16/10) siang kemarin.

Selain Adnan, hadir juga Ketua PCNU Kudus H M. Chusnan MS dan semua pengurus MWC maupun ranting  NU, Muslimat, GP Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU se Kecamatan Dawe.

”Untuk mengantisipasi gerakan-gerakan tersebut , kaum nahdliyyin harus memperkuat sikap tolong-menolong antar sesama sebagaimana yang ditekankan KH Hasyim Asy’ari saat mendirikan Nahdlatul Ulama,” kata Adnan.

Disamping itu, tambahnya, lembaga pendidikan NU agar mampu mencetak kader-kader yang mempunyai dedikasi kuat serta mempunyai fanatisme terhadap NU.

”Begitu pula anak IPNU-IPPNU harus mempunyai kekuatan dan fanatisme yang tinggi sebagai upaya  menangkal ideologi radikal. Ketika kader-kader NU sudah masuk di Perguruan tinggi, jangan malu-malu menunjukkan jati diri ke- NU-annya,” harap Moh. Adnan.

Sebelumnya, Ketua PCNU Kudus H Chusnan MS juga menegaskan hal sama. Menurutnya, upaya membentengi Ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah bisa dilakukan dengan cara penguatan struktural NU dengan badan otonom di semua tingkatan.

”Setidaknya pengurus harus melakukan dua hal tersebut selain membentengi akidah juga menguatkan struktur lembaga. Bila lembaganya kuat, Insya Allah akidah akan tetap terjaga kemurniannya,” tandas Chusnan

Sementara itu, Ketua PAC IPNU kecamatan Dawe Khoirul Rozikin mengatakan kegiatan halal bi halal nahdliyyin ini bertujuan untuk melestarikan tradisi masyarakat nahdliyyin dan juga mewujudkan sinergitas organisasi NU dengan badan otonomnya.

”Selaku  pelaksana kegiatan, IPNU mempunyai tiga obsesi yang akan ditindaklanjuti usai acara ini, yakni terjalinnya komunikasi yang aktif antara pengurus NU dengan  Banom, tercapainya visi, misi organisasi serta  IPNU-IPPNU bisa tersosialisasi di tingkat desa maupun lembaga pendidikan,” tegasnya. (adb)