Warta

Penolakan Turki Gagalkan Suksesi NATO

NU Online  ·  Sabtu, 4 April 2009 | 06:22 WIB

Paris, NU Online
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO (North Atlantic Treaty Organisation) gagal menyepakati seorang pemimpin baru pada pertemuan puncak, Jumat (3/4), setelah Turki menyampaikan kekhawatiran mengenai pengajuan calon terkuat PM Denmark Anders Fogh Rasmussen.

"Kami belum memperoleh konsensus dan Pembicaraan akan diteruskan besok," kata juru bicara NATO James Appathurai mengatakan pada konferensi pers hari pertama dari dua hari pertemuan puncak yang diselenggarakan bersama oleh Jerman dan Prancis di Baden-Baden dan Strasbourg itu.<>

Rasmussen didukung oleh negara-negara besar Eropa dan AS dalam upayanya untuk menggantikan pejabat Belanda Jaap de Hoop Scheffer, yang akan mundur sebagai sekretaris jenderal NATO pada 31 Juli. Namun Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengkritik penanganannya atas krisis kartun Nabi Muhammad SAW yang dipublikasikan oleh sebuah surat kabar Denmark pada 2006 dan mengatakan NATO sebaiknya mencari nama lain.

"Kami bertanya mengapa kita melekat pada satu nama? Marilah mencari alternatif baru dan menemukan nama baru. Ini tidak berurusan dengan Rasmussen secara pribadi. Kami hanya tidak ingin NATO mendapat bahaya," kata Erdogan pada konferensi pers di Turki.

NATO telah terlibat dalam operasi militer terbesarnya dalam sejarahnya di Afghanistan, dan Turki, satu-satunya anggota aliansi itu yang sebagian besar penduduknya Muslim dan mengkhawatirkan penunjukan Rasmussen dapat memberburuk permusuhan terhadap Barat di negara-negara Muslim.

Erdogan mengatakan ia telah mendapat 'pandangan negatif' mengenai pencalonan pemimpin Denmark itu. Beberapa pejabat NATO mengatakan sebelumnya keputusan itu yang akan bicarakan para pemimpin NATO pada makan malam di Baden-Baden, dapat ditangguhkan hingga Juni, yang akan menyuramkan prospek Rasmussen.

"Bagaimana dapat orang yang tidak menyumbang pada perdamaian akan melakukan demikian pada masa depan? Ini secara alamiyah menimbulkan tanda tanya pada kami dan sebagai hasil dari tanda tanya ini saya sendiri, saya mendapat pandangan yang negatif," kata Erdogan.

Presiden Abdullah Gul, seorang anggota partai AK yang berakar-Islam pimpinan-Erdogan, mewakili Turki pada pertemuan puncak itu tapi keputusan mengenai pengganti sekjen NATO akan membutuhkan persetujuan Erdogan. Ankara menyalahkan Rasmussen karena melukai sensitivitas umat Islam dengan membela penyiaran kartun tersebut di Denmark, yang menimbulkan kerusuhan di beberapa negara Muslim, termasuk Afghanistan.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel, ketika ditanya mengenai pertarungan kepemimpinan itu tak lama sebelum para pemimpin NATO memulai pertemuan puncak mereka, melukiskan Rasmussen sebagai calon yang baik sekali dan mengatakan ia akan mendesak para pemimpin untuk memilihnya. Dukungan dari semua 28 anggota dibutuhkan dalam pemilihan sekjen NATO. (ant)