Dua minggu setelah Konferensi Cabang (Konfercab) III, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan, Agus Handoko, S.Th.I langsung membentuk pengurus baru untuk menjalankan roda organisasi dan telah dilantik pada Jum’at (11/7) kemarin. Demikian dilaporkan kontributor NU Online M.Afifuddin Muchith dari Islamabad.
Acara pelantikan diadakan di sekretariat PCINU Pakistan di Islamabad, dimulai pada pukul 18.30 waktu setempat dan diawali dengan pembukaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan kata pengantar dari Agus Handoko. Acara yang berlangsung dalam balutan temaram mendung sore hari itu berlangsung sederhana dan penuh keakraban.<>
Di hadapan warga Nahdliyyin dan tamu undangan, pembawa acara memanggil Ketua Tanfidziyah dan pengurus baru untuk berdiri berjajar secara teratur untuk dilantik dan diambil sumpahnya. Rais Syuriyah, Munif Attamimi, S.Th.I juga tampak berdiri berhadapan dengan pengurus baru untuk membacakan teks pelantikan dan sumpah jabatan.
Acara pelantikan hanya berlangsung sekitar satu jam yang kemudian diteruskan dengan acara upgrading pengurus baru. Namun sebelum acara upgrading dimulai panitia acara mempersilahkan warga nahdliyyin dan tamu undangan untuk menikmati hidangan santap malam.
Upgrading
Upgrading adalah acara rutin yang digelar di setiap acara pelantikan pengurus baru PCINU Pakistan untuk memberikan gambaran dan peremajaan misi dan visi gerakan Nahdlatul Ulama. Tampil sebagai pembicara dalam upgrading adalah sesepuh NU Pakistan, H Triroso (Pak Tri).
Sosok yang pernah aktif di gerakan gerakan pemuda Anshar ini memaparkan panjang lebar tentang sejarah dan dinamika NU. Ia mengatakan, NU ini lahir karena dengan latar belakang kebangsaan. Karena warna kebangsaan inilah NU bisa memahami perbedaan dan tidak menjadikan NU sebagai agama akan tetapi sebagai tali pererat dalam elemen umat.
Dari warna kebangsaan inilah, NU bisa memahami dan menghargai eksistensi golongan di luar NU dan tidak mudah menjusfikasi diri sebagai golongan yang paling baik dan benar. Karena kebanaran adalah masalah keyakinan, ungkapnya.
“Untuk menjadi orang NU tidak cukup hanya sekedar klaim tapi harus tahu apa amanat sebagai orang NU. Disinilah para pengurus baru harus tahu apa warna perjuangan NU itu,” katanya.
Di akhir ulasannya Pak Tri memberikan kunci sukses berorganisasi kepada para pengurus PCINU yang baru, yaitu tentang pentingnya komunikasi. ”Dengan komunikasi yang elegan dan baik, apapun masalah bisa dipecahkan,” ujarnya. (nam)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua