Boyolali, NU Online
Orang banyak yang tidak percaya, seorang tukang memperbaiki payung keliling, Maryono (45), warga Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kudus, Jawa Tengah, bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah suci.
"Tetangga saya banyak yang tidak percaya, saya bisa naik haji," kata Maryono, jemaah calon haji (Calhaj) asal Kudus yang tergabung kelompok terbang (Kloter) 42 Embarkasi Adisumarmo, ketika ditemui di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
<>Menurut dia, setelah dirinya menerima surat panggilan dari panitia ibadah haji di Kudus, mereka semua baru percaya kalau dirinya termasuk calhaj yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Surat panggilan peserta haji itu jatuh di rumah tetangga saya, mereka baru percaya," kata Maryono yang kelihatan agak sedih karena keterbatasan biaya dia tidak bisa mengajak istrinya Siti Arofah (39), naik haji bersama.
Maryono mengaku bersama istrinya aslinya dari Lamongan Jawa Timur, kemudian merantau ke Kudus, Jawa Tengah, 20 tahun yang lalau. Sejak usia 25 tahun menekuni pekerjaannya sebagai tukang memperbaiki payung keliling di Kota Kudus.
Hasil dari tukang payung keliling ini, cukup berat untuk menghidupi istri dan enam anaknya, tetapi dirinya terus berusaha dan bahkan kadang berkerja sejak pukul 08.00 Wib, hingga pukul 19.00 Wib baru pulang ke rumahnya.
"Saya bisa menyekolahkan anak sulungnya hingga D1 pendidikan dan sekarang sudah menjadi guru TK di Aceh, sedangkan anak saya paling kecil masih sekolah SD," katanya.
Meskipun, hasil dari tukang payung keliling bisa untuk hidup pas-pasan, dirinya tetap tekun bekerja dan bisa mensyukuri sehingga niatnya untuk menjalankan ibadah haji bisa terkabul.
Dia dengan tekun bekerja keliling dari kampung ke kampung menjual jasa sebagai tukang memperbaiki payung, kalau lagi untung hasilnya cukup lumayan bisa mencapai Rp40 ribu per hari.
"Saya kalau lagi sepi tidak ada satu pun orang yang memperbaiki payung. terpaksa pulang tanpa hasil," kata Maryono yang mengaku sekolahnya hanya lulusan SD.
Dengan hasil yang lebih kadang dirinya bisa menyisihkan uangnya sekitar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu untuk ditabung di rumah. Dirinya membayar naik haji ini hasil tabungannya selama 15 tahun.
"Selama 15 tahun saya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, akhirnya Tuhan mengabulkan doanya untuk menunaikan ibadah haji," kata Maryono.
Setelah tabungannya serkumpul sebanyak Rp27 juta dirinya langsung pendaftarkan ke penitia haji dan harus menyetorkan sebanyak Rp21 juta porsi dan bisa melunasi sisanya sebelum batas waktu yang ditentukan. "Saya kaget langsung terdaftar sebagai calon haji," katanya.
Selain itu, dirinya juga didukung dan dibantu oleh sang istri yang sehari-harinya sebagai pedagang topi dan dompet di sebuah pasar tradisional Kota Kudus. Selama dirinya pergi ke Tanah Suci, istrinya harus menghidupi lima anaknya yang masih sekolah.
Dirinya bisa naik haji ini berkat doa istrinya dan anak-anaknya yang selalu setia setiap hari menemani dan mendukung niatnya untuk menjalankan rukun Islam yang kelima ini.
Menurut dia, dirinya saja juga sempat tidak percaya bisa naik haji, karena selain ketekunanya untuk menabung, juga keinginannya beribadah, meningkatkan amal sholeh, dan ingin masuk ke surga sehingga doanya terkabul.
Seorang Calhaj asal Desa Wergu Wetan RT 2 RW 2 asal Kudus, Sarmi, yang mengaku masih tetangga dengan Maryono, menjelaskan, Maryono itu orangnya rajin dan tekun bekerja sebagai tukang memperbaiki payung, tetapi banyak tetangganya yang tidak percaya kalau dia bisa naik haji.
"Tetangganya banyak yang tidak menyangka dia bisa naik haji. Tapi, Tuhan memberi jalan yang terbaik buat dia," katanya. (ant/nun)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua