Warta

LFNU Upayakan Penyatuan Pandang Tentang Falakiyah

Sabtu, 4 Agustus 2007 | 02:39 WIB

Jakarta, NU Online
Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) berusaha mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, terkait penentuan awal bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Perbedaan ”standar ilmu falak” dalam menentukan Lebaran sebagaimana yang terjadi pada tahun lalu jangan lagi terjadi.

Ketua Pengurus Pusat LFNU KH A Ghazalie Masroeri kepada NU Online di Jakarta, Sabtu (4/8) menyatakan, untuk mengantisipasi masalah yang sering membingungkan masyarakat itu, PP LFNU berencana mengadakan pertemuan nasional ahli falak sebagai langkah penyatuan pandangan tersebut.

<>

Pertama, LFNU akan mengumpulkan alumni Pelatihan Pelaksana Rukyat NU di Semarang akhir tahun lalu yang menurutnya akan terus menerus dibina dan diberi penugasan dalam melakukan rukyah. Pertemuan tersebut juga akan mengundang beberapa ahli falak dari ormas lain.

Selain itu LFNU juga berusaha melakukan berbagai kordinasi dengan pengurus wilayah dan cabang LFNU agar tidak terjadi silang pendapat.

”Ini tidak dimaksudkan untuk membatasi mereka untuk berpendapat, tetapi setidaknya ada kordinasi dari pengurus, sehingga  kalau ketua LFNU ditanya tentang satu masalah menjadi paham, baik soal teknik falakiyah maupun dalam rencana pengembangan pelatihan di masing-masing daerah,” kata Kiai Ghazali Masroeri.

Ditambahkannya, selama ini beberapa kali pimpinan LFNU mengadakan pertemuan dengan para pimpinan ormas Islam untuk membahas masalah perkembangan falakiyah. Sayangnya menurut, ketua LFNU, di kalangan ormas Islam yang lain ilmu falak kurang mendapat perhatian bahkan masih berjalan di tempat, sementara ilmu falak di lingkungan NU jauh melesat kemajuannya.

”Kritik keras yang disampaikan oleh LFNU itu mereka terima dengan baik karena keadannya seperti itu. Karena itu Kiai NU ini mengajak ormas lain untuk bekerja sama dalam pengembangan Falak,” katanya.(nim)