KPI Nilai ’Dangdut Mania Dadakan 2’ Terlalu Mengeksploitasi Kesedihan
NU Online · Rabu, 16 April 2008 | 01:02 WIB
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai program ”Dangdut Mania Dadakan 2” yang ditayangkan di stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada hari Senin – Jum’at pukul 19.00 – 23.00 WIB terlalu mengeksploitasi kesedihan para peserta sebagai bahan tontonan.
Pada program reality show tersebut para peserta dipaksa untuk mengungkap kehidupan pribadi mereka yang semestinya tidak pantas disiarkan dalam ruang publik. Pancingan pertanyaan dari host dan para juri yang tak jarang menyudutkan peserta.<>
”KPI Pusat mengingatkan kepada stasiun TPI untuk meninjau ulang materi tayangan Dadakan Dangdut Mania2,” kata Ketua KPI Pusat Sasa Djuarsa Sendjaja, di Jakarta, Selasa (15/4).
'Dangdut Mania Dadakan 2' merupakan sebuah program tayangan yang memadukan antara reality show dan variety show sebagai ajang pencarian bakat. Kritik KPI berpatokan pada Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS).
Sesuai dengan P3 dan SPS pasal 50 dan 12 menyebutkan, “Dalam menyelenggarakan suatu program siaran baik itu bersifat langsung (live) atau rekaman (recorded), lembaga penyiaran wajib menghormati hak privasi. Sebagai hak atas kehidupan pribadi dan ruang pribadi dari subyek dan obyek berita.”
“KPI Pusat juga meminta supaya TPI selalu memperhatikan peraturanperaturan terkait isi siaran dalam Undang-undang Penyiaran,” kata Sasa Djuarsa.
Sebelumnya KPI memperingatkan program "Mama Mia Konser" yang ditayangkan secara langsung oleh stasuin TV Indosiar pada setiap Jum'at pukul 18.00, juga “Star Dut” dan “Super Seleb Show”. Program tayangan tersebut menggangu ibadah shalat maghrib yang dikerjakan oleh umat Islam.
Protes KPI itu dilayangkan setelah mendapatkan masukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan elemen masyarakat lainnya. (nam)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua