Surabaya, NU Online
Setelah KH Dzulhilmi resmi terpilih menjabat Rais Syuriah PCNU Surabaya, KH Syaiful Chalim akhirnya terpilih menjadi Ketua Tanfidz selama lima tahun ke depan.
Syaiful yang juga seorang incumbent tersebut berhak memimpin NU setelah dalam pemungutan suara menentukan calon sudah mengantongi 119 suara.<>
Syaiful unggul atas Minun Latif yang mengumpulkan 83 suara, Achsanul Haq meraih 7 suara dan masing-masing dibagi rata 1 suara untuk Syamsul Halim, HM Sholehudin, Sulaiman Chalim dan Ipul Ghozali. Sedang 1 suara sisa abstain atau tidak sah.
Proses terpilihnya Syaiful hampir sama dengan terpilihnya KH Dzulhilmi. Sebelum terpilih aklamasi, PWNU Jatim selaku pimpinan sidang melakukan pemilihan suara terbanyak untuk menentukan calon. Dalam pemungutan suara yang diikuti 225 peserta Konfercab.
Dalam peraturannya, siapa bakal calon yang mampu mengumpulkan minimal 75 suara berhak melaju sebagai calon. "Karena yang memperoleh dua nama, maka dua nama bakal calon itu yang akan menjadi calon. Tapi bedanya, pertimbangan dari Rais Syuriah terpilih juga dibutuhkan," ujar pimpinan siding seperti dilansir beritajatim.com.
KH Dzulhilmi pun berperan. Kiai Khos Masjid Sunan Ampel tersebut ternyata lebih memilih aklamasi dengan pertimbangan suara Syaiful yang berjumlah 119 tidak akan mampu dikejar oleh Minun Latif meski suaranya digabung dengan 5 bakal calon lainnya.
"Karena pertimbangan Rais Syuriah menghendaki satu putaran, maka Syaiful Chalim terpilih secara aklamasi dan berhak sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya," tukas pimpinan sidang dan mendapat aplaus dari peserta Konfercab.
Seperti diberitakan, Konfercab NU Surabaya digelar di Asrama Haji, Jl. Sukolilo, Sabtu-Ahad (24-24/4/2010). Usai memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfidz, maka Konfercab yang dihadiri 600 undangan tersebut ditutup. (mad)
Setelah KH Dzulhilmi resmi terpilih menjabat Rais Syuriah PCNU Surabaya, KH Syaiful Chalim akhirnya terpilih menjadi Ketua Tanfidz selama lima tahun ke depan.
Syaiful yang juga seorang incumbent tersebut berhak memimpin NU setelah dalam pemungutan suara menentukan calon sudah mengantongi 119 suara.<>
Syaiful unggul atas Minun Latif yang mengumpulkan 83 suara, Achsanul Haq meraih 7 suara dan masing-masing dibagi rata 1 suara untuk Syamsul Halim, HM Sholehudin, Sulaiman Chalim dan Ipul Ghozali. Sedang 1 suara sisa abstain atau tidak sah.
Proses terpilihnya Syaiful hampir sama dengan terpilihnya KH Dzulhilmi. Sebelum terpilih aklamasi, PWNU Jatim selaku pimpinan sidang melakukan pemilihan suara terbanyak untuk menentukan calon. Dalam pemungutan suara yang diikuti 225 peserta Konfercab.
Dalam peraturannya, siapa bakal calon yang mampu mengumpulkan minimal 75 suara berhak melaju sebagai calon. "Karena yang memperoleh dua nama, maka dua nama bakal calon itu yang akan menjadi calon. Tapi bedanya, pertimbangan dari Rais Syuriah terpilih juga dibutuhkan," ujar pimpinan siding seperti dilansir beritajatim.com.
KH Dzulhilmi pun berperan. Kiai Khos Masjid Sunan Ampel tersebut ternyata lebih memilih aklamasi dengan pertimbangan suara Syaiful yang berjumlah 119 tidak akan mampu dikejar oleh Minun Latif meski suaranya digabung dengan 5 bakal calon lainnya.
"Karena pertimbangan Rais Syuriah menghendaki satu putaran, maka Syaiful Chalim terpilih secara aklamasi dan berhak sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya," tukas pimpinan sidang dan mendapat aplaus dari peserta Konfercab.
Seperti diberitakan, Konfercab NU Surabaya digelar di Asrama Haji, Jl. Sukolilo, Sabtu-Ahad (24-24/4/2010). Usai memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfidz, maka Konfercab yang dihadiri 600 undangan tersebut ditutup. (mad)
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
6
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
Terkini
Lihat Semua
