Nasional

Pemerintah akan Bangun Kampung Haji di Arab Saudi Lewat Danantara

NU Online  Ā·  Kamis, 31 Juli 2025 | 10:30 WIB

Pemerintah akan Bangun Kampung Haji di Arab Saudi Lewat Danantara

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, NU Online

Pemerintah Indonesia tengah memproses pembelian lahan strategis di Makkah, Arab Saudi untuk pembangunan Kampung Haji, sebuah kawasan khusus yang ditujukan untuk memfasilitasi jamaah haji dan umrah asal Indonesia.Ā 


Hal ini diungkapkan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/7/2025) kemarin.


Menurut Rosan langkah ini berawal dari komunikasi langsung Presiden Prabowo dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, yang menghasilkan kesepakatan penting yaitu otoritas negara asing kini diperbolehkan memiliki lahan di Makkah.


"Undang-undang di Arab Saudi yang mengatur kepemilikan tanah oleh pihak asing telah diubah dan akan berlaku efektif mulai Januari 2026. Ini adalah bukti nyata keseriusan kedua negara untuk memfasilitasi jamaah Indonesia," ujar Rosan dalam keterangan pers kepada awak media di kanal YouTube Sekretariat Presiden.


Rosan menyebut, pemerintah Arab Saudi melalui Royal Commission Makkah telah menawarkan delapan plot tanah dengan lokasi yang sangat strategis bahkan ada yang menempel langsung dengan wilayah Masjidil Haram. Jarak terjauh hanya sekitar 2 kilometer dari pusat kota Makkah.


"Beberapa lahan sudah kami tinjau, mulai dari yang luasnya 25 hektare hingga lebih dari 80 hektare. Ada yang datar, ada juga yang berbukit. Tapi sebagian masih dihuni penduduk. Namun, pemerintah Arab Saudi akan menanggung proses relokasi itu," jelasnya.


Proses pembelian lahan di Makkah dipimpin oleh Danantara sebuah entitas investasi nasional yang ditunjuk pemerintah untuk mengawal negosiasi strategis ini.


Danantara akan berperan penting sebagai pelaksana teknis dan negosiator utama dengan otoritas Arab Saudi, termasuk dalam proses private bidding yang tengah berjalan.


"Danantara akan memimpin negosiasi dan bertanggung jawab atas proses akuisisi lahan ini. Mereka bekerja erat dengan otoritas Saudi dan memastikan aspek legal, teknis, dan komersial bisa terpenuhi," ujar Rosan.


Rosan menyebut, proyek ini merupakan gagasan mulia dari Presiden Prabowo yang secara khusus meminta agar fasilitas jemaah haji dan umrah Indonesia di Tanah Suci dapat ditingkatkan.


"Ini bukan hanya proyek komersial, tapi juga amanah besar untuk melayani masyarakat Indonesia yang menjalankan ibadah. Kami ingin jamaah kita bisa beribadah dengan nyaman, aman, dan terfasilitasi dengan baik," katanya.


Desain kawasan yang akan dibangun masih dalam tahap penyusunan dan ditargetkan selesai pada Oktober 2025. Pemerintah Indonesia juga akan melibatkan berbagai instansi strategis dalam negeri untuk memastikan kualitas dan manfaat jangka panjang kawasan ini.


"Insya Allah ini akan menjadi warisan luar biasa dan membawa manfaat besar bagi umat. Kami mohon doa dan restu masyarakat agar prosesnya berjalan lancar," ujar Rosan.


Proses pembelian lahan akan dilakukan melalui mekanisme private bid, dengan harga yang disesuaikan berdasarkan lokasi dan kondisi tanah. Pemerintah Arab Saudi disebut telah memberi lampu hijau penuh, tanpa syarat tambahan, karena inisiatif ini merupakan tindak lanjut langsung dari kesepakatan dua kepala negara.


"Kami sedang dalam tahap negosiasi harga dan teknis lainnya. Jika semua berjalan sesuai rencana, saya akan terbang langsung ke Arab Saudi untuk menandatangani tahap selanjutnya," pungkas Rosan.