Warta

Indonesia Gagalkan DK PBB Keluarkan Resolusi untuk Ahmadinejad

NU Online  ·  Selasa, 12 Juni 2007 | 05:14 WIB

New York, NU Online
Dewan Keamanan PBB (DK PBB), Senin (11/6) kemarin, kembali gagal mengeluarkan pernyataan untuk mengutuk pernyataan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, soal 'kehancuran Israel'.

Indonesia tetap bersikukuh menolak—dengan alasan pernyataan Ahmadinejad hanya bersifat retorik dan Dewan 'pilih kasih', termasuk dengan selalu menghindar memberikan reaksi dalam isu Palestina dan isu-isu lainnya.

<>

Sementara itu, posisi Indonesia semakin mendapatkan dukungan dari sejumlah negara lain di DK PBB, antara lain Qatar dan Cina, demikian ditulis Antara dari Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS).

Sidang yang berlangsung di Markas Besar PBB, pada Senin, membahas rancangan yang telah mengalami perubahan dari rancangan sebelumnya yang dibahas pada Jumat pekan lalu—dan ditolak oleh Indonesia.

Sejumlah negara, termasuk Perancis, AS, Belgia, Inggris, dan Italia dalam sidang Senin menyesalkan posisi Indonesia yang tetap menolak.

Namun mereka menyatakan keinginan agar pernyataan pers DK PBB untuk mengutuk Presiden Iran tetap dapat dikeluarkan.

Pernyataan dianggap mereka perlu dikeluarkan karena DK PBB juga sebelumnya telah mengeluarkan Pernyataan Pers pada 2005—sebanyak dua kali, yaitu yang mengutuk pernyataan Presiden Iran tentang "Israel harus dihapuskan dari peta bumi" dan tentang "pengingkaran terjadinya Holocaust (pembantaian terhadap kaum Yahudi selama Perang Dunia II)".

Berlainan dengan resolusi DK PBB yang tetap dapat disahkan kendati ada negara anggota yang menolak, Pernyataan Pers DK PBB tidak dapat disahkan jika tidak kesemua 15 negara anggota menyetujuinya.

Karena pada hari Senin terjadi jalan buntu, maka Perancis sebagai penggagas rancangan akhirnya menyerahkan kewenangan kepada Presiden DK PBB bulan Juni, Belgia, untuk mengupayakan terbitnya Pernyataan Pers terutama dengan berbicara dengan juru runding Indonesia guna menjembatani keberatan-keberatan Indonesia.

Menurut sumber, upaya menggolkan pernyataan pers DK PBB yang mengutuk Presiden Iran itu akan kembali dilakukan dalam sidang yang akan berlangsung hari Rabu (13/6).

Delegasi Qatar, yang pada Jumat (9/6) mengatakan akan berkonsultasi dengan pemerintahnya di Doha, pada Senin datang ke sidang DK PBB dengan mendukung penuh argumentasi Indonesia dan menyatakan bahwa Qatar tidak dapat menyetujui dikeluarkannya Pernyataan Pers.

Sementara Cina, kata sumber internasional di kalangan PBB, kendati mengatakan pernyataan Ahmadinejad tidak membantu proses penyelesaian konflik, namun menyatakan pihaknya sangat bersimpati dengan keberatan-keberatan yang disampaikan Indonesia.

Cina juga, kata sumber tersebut, mengakui bahwa DK PBB selama ini memang `pilih-pilih` dalam memberikan reaksi terhadap suatu isu.

Rusia mengisyaratkan setuju dengan dikeluarkannya Pernyataan Pers, namun menekankan hal itu harus dilakukan melalui persetujuan dan menghormati pandangan semua pihak. (rif)