PBNU Tunggu Proses Akhir Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran
NU Online · Selasa, 5 Juni 2007 | 13:27 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi tak mau berspekulasi lebih jauh tentang ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rapat Paripurna DPR, pada Selasa (5/6).
Pasalnya, menurut Hasyim, rapat dengan agenda tanggapan pemerintah atas hak interpelasi DPR terkait dukungan Pemerintah terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) nomer 1747 soal sanksi tambahan pada Iran yang mengembangkan energi nuklir, ditunda hingga pekan depan.
<>“Ini urusan (sidang interpelasi) belum selesai. Kan masih ditunda. Kita tunggu saja bagaimana selesainya nanti,” ujar Hasyim kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (5/6)
Hasyim meminta masyarakat mencermati lebih saksama proses yang akan dijalankan berikutnya. “Kan masing-masing (Presiden dan DPR) punya intgritas. Nah, kita lihat dan cermati bersama-sama, bagaimana integritas Presiden, bagaimana integritas DPR,” terangnya.
Rapat Paripurna DPR ditunda setelah terjadi hujan interupsi sehubungan tidak hadirnya Presiden Yudhoyono pada rapat tersebut. Rapat interpelasi berikutnya akan dijadwal ulang oleh Badan Musyawarah DPR.
Pada rapat paripurna itu Kepala Negara mengutus Menko Polhukam Widodo AS, Menlu Hassan Wirajuda, Mensesneg Hatta Radjasa, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menhan Juwono Sudarsono, Menkum dan HAM Andi Mattalatta, dan Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar.
Menanggapi penundaan tersebut, Presiden, di Kantor Presiden, Jakarta, menegaskan, DPR wajib menerima jawaban pemerintah yang diwakilkan kepada menteri dalam rapat paripurna tersebut.
"Pemerintah sesungguhnya ingin taat kepada aturan yang berlaku dan sungguh-sungguh ingin menjawab interpelasi ini dengan sebaik-baiknya dengan cara mempersiapkan jawaban secara saksama agar pertanyaan DPR dapat dijawab secara tepat," katanya. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua