Dalam sepekan terakhir, hubungan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Mesir semakin memburuk. Ketegangan itu buntut dari masalah blokade Jalur Gaza yang dilakukan Israel dan keengganan pemerintah Mesi untukr membuka perbatasan Rafah bagi warga Gaza.
Tidak biasanya Hamas mengeluarkan pernyataan keras terhadap Mesir yang menolak untuk membuka perbatasan Rafah. Kali ini Hamas langsung menuduh Mesir bekerja sama dengan Israel memblokade bangsa Palestina.<>
Salah satu Juru Bicara Hamas saat mengritik langkah pemerintah Mesir mengingatkan, sikap Mesir terhadap Hamas karena menilai gerakan ini masih satu rangkaian dengan Ikhwanul Muslimin (IM). Sebagaimana IM ditekan di Mesir, kini pemerintahan Hosni Mobarak juga ingin menekan Hamas di Gaza.
Berlanjutnya blokade Jalur Gaza akan menciptakan tragedi kemanusiaan di sana. Tekanan dan blokade yang terus berlanjut terhadap warga Gaza menguatkan opini publik dunia Arab dan Islam bahwa negara-negara Arab turut menambah kesulitan warga Palestina. Namun tampaknya sebagian kepala-kepala negara Arab tenang-tenang saja sekalipun tahu mereka menjadi bagian dari kejahatan Zionis Israel. Kelaparan, penyakit menular, tidak ada fasilitas medis memadai dan dokter merupakan pemandangan memprihatinkan yang biasa disaksikan di Gaza.
Kondisi memprihatinkan yang dihadapi warga Gaza dipersulit dengan sikap acuh tak acuh negara-negara Arab. Mesir sebagai negara Arab yang memiliki perbatasan dengan Gaza semestinya melihat masalah ini dari kaca mata kemanusiaan. Melihat kekerasan hati Mesir untuk tetap menutup perbatasannya, maka wajar saja bila Hamas mengeluarkan pernyataan keras mengritik sikap Mesir.
Kalangan politik menilai ada hubungan historis antara Hamas dan Ikhwanul Muslimin. Oleh karenanya mereka yakin sikap acuh tak acuh Mesir menyaksikan apa yang terjadi di Gaza muncul dari kekhawatiran semakin menguatnya pengaruh dan kekuatan Hamas di Jalur Gaza. Kenyataan bahwa Hamas semakin kuat di Gaza akan semakin menguatkan posisi IM di Mesir. Sementara warga Gaza menuntut Presiden Mesir, Hosni mobarak mengambil langkah berani menghadapi blokade Zionis Israel.
Kelambanan sikap Mesir membuka perbatasan Rafah muncul dari sikap Mesir yang menilai Hamas sebagai ancaman strategis bagi negaranya. Dengan kata lain, bantuan Mesir akan keberlanjutan blokade Gaza dan penolakannya membuka perbatasan Rafah berarti negara piramida ini punya kecenderungan sama dengan negara-negara konservatif Barat dalam rangka melemahkan kekuatan Hamas. (irb/atj)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua